Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam
Profil Letda Laut (T) Rhesa Tri Sigar, Keponakan Prabowo Subianto yang Jadi Korban KRI Nanggala 402
Simak profil Letda Laut (T) Rhesa Tri Sigar, awak kapal yang turut menjadi korban musibah tenggelamnya kapal Selam KRI Nanggala 402.
Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Simak profil Letda Laut (T) Rhesa Tri Sigar, awak kapal yang turut menjadi korban musibah tenggelamnya kapal Selam KRI Nanggala 402.
Diketahui Letda Laut (T) Rhesa Tri Sigar merupakan keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo mengungkapkan bahwa Rhesa Tri Sigar merupakan keponakan Prabowo.
Hal tersebut diungkapkan melalui postingan akun Instagramnya pada Senin (27/4/2021).
Baca juga: Korban KRI Nanggala 402, Ibunda Akui Kopda Eka Kharisma Dwi Datang Lewat Mimpi: Pulang Basah Kuyup
Baca juga: Orang Kaya di India Rela Sewa Jet Pribadi untuk Kabur dari India, Imbas Covid-19 yang Menggila
Baca juga: Doa Setelah Salat Subuh, Rezeki Bakal Dipermudah Hingga Hidup yang Tentram, Umat Islam Dianjurkan
Menurut Prabowo, Rhesa Tri Sigar merupakan putra dari sepupunya, Letkol Godfried Sigar.
"Salah satu dari Putra Terbaik Bangsa, Letda Laut (T) Rhesa Tri Sigar, saudara saya yang gugur bersama KRI Nanggala 402, berkorban demi Sang Merah Putih.
Putra dari Sepupu saya, Letkol Godfried Sigar, Kepala Seksi Operasi Korem 164/Wira Dharma Dili, yang juga gugur di Timor Timur pada tanggal 4 Juni 1998," tulisnya.
Prabowo mengaku juga telah mengunjungi rumah ibunda Rhesa Tri Sigar di Surabaya.
"Tadi malam saya sempat mengunjungi ibunda beliau, Indah Wahyu Arini Retno Utami dan kakak beliau Kapten Inf Julius Sigar di kediaman mereka di Surabaya.
Kami sekeluarga akan selalu mengenang jasamu bagi Indonesia tercinta, engkau akan selalu hidup didalam semangat kami.
Hormat dan doa kami selalu mengiringi," tulis Prabowo lagi.
Profil Letda Laut (T) Rhesa Tri Sigar
Seperti yang disampaikan Prabowo, Letda Laut (T) Rhesa Tri Sigar adalah putra dari Letkol Godfried Sigar.
Letkol Godfried Sigar gugur dalam misi di Timor-Timor saat helikopter yang ditumpanginya jatuh pada 4 Juni 1998.
