Ramadan 2021
Tanda-tanda Terjadinya Malam Lailatul Qadar Ramadan 1442 H, Salah Satunya Bulan Tampak Separuh
Dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah Muhammad SAW bahwa Lailatul Qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Tidak terasa ibadah puasa sudah memasuki hari ke-15 di bulan suci Ramadhan tahun 2021 atau 1442 H.
Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan memiliki banyak keistimewaannya, salah satunya malam Lailatul Qadar atau disebut malam seribu bulan.
Meskipun malam istimewa itu tidak dapat diketahui secara pasti kapan datangnya.
Namun ada beberapa tanda yang bisa kita amati dalam menunjukkan datangnya malam lailatul qadar.
Dikutip dari berbagai sumber, malam lailatul qadar menurut pendapat para ulama jatuh pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.
Hal itu berarti malam tersebut bisa jadi ada di antara malam ke 21, 23, 25, ataupun 27.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
Hadis ‘Aisyah, ia berkata: Biasa Rasululah I’tikaf pada malam-malam 10 terakhir Ramadhan dan bersabda: Carilah malam lailatul qadar pada malam terakhir Ramadhan (HR. Aisyah RA)
Hadits lainnya menyebutkan bahwa malam lailatul Qadr jatuh pada malam ke 27 bulan Ramadan.
Berikut 8 tanda akan mengulanginya malam Lailatul Qadar:
1. Malam tersebut biasanya akan terbawa kedalam mimpi seseorang yang mengidamkan lailatul qadr.
Dalam mimpinya tersebut seseorang biasanya akan merasakan malam yang berbeda dengan malam-malam yang lain
2. Pada hari dimana malam lailatul qadr akan datang, matahari bersinar tidak terlalu panas atau cahayanya meredup sehingga cuaca pada hari itu sangat sejuk sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.
3. Merasakan nikmat yang lebih saat beribadah dibandingkan dengan malam lainnya. Pada malam lailatul qadar, para malaikat turun ke bumi dan mereka memberikan rahmat serta membuat umat islam yang beribadah merasa lebih tentram dan damai.
4. Pada malam harinya tanda yang lain adalah langit malam akan nampak bersih, dan tidak nampak awan bahkan sedikit pun, suasana malam sangat tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak juga panas.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda “Malam Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.”
5. Pada malam ini angin akan berhembus dengan lembut dan membawa kesejukan bagi umat manusia
6. Bulan akan muncul dimalam ini dan nampak separuh.
7. Malam nampak sangat terang meskipun bulan hanya nampak separuh hal ini dikarenakan pada malam lailatul qadar langit tidak tertutupi awan sedikitpun
8. Tidak turun hujan pada malam lailatul qadar meskipun sedang dalam musim penghujan.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr H Baidi MPd mengatakan, ayat yang menjelaskan Lailatul Qadar ada dalam surat Al Qadr.
Berikut bacaan surah al Qadr dalam tulisan Arab, latin, beserta artinya:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
Terjemahan:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Seperti ditayangkan dalam YouTube Tribunnews.com bertajuk TANYA USTAZ: Apa Itu Lailatul Qadar dan Apa Tanda-tandanya?
Dr H Baidi mengatakan, pada intinya, ayat ini memberikan pemahaman bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umat Muslim bahwa di dalam bulan Ramadan, ada satu malam yang mulia yang disebut Lailatul Qadar.
Kebaikan daripada malam mulia ini yakni pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di malam Lailatul Qadar, lantaran malam tersebut lebih baik dibandingkan 1000 bulan atau 84 tahun.
"Oleh karena itu, seperti sunnah Rasulullah SAW, kita diperintahkan untuk melakukan itikaf, kencangkan ikat pinggang untuk beribadah, jauhkan tempat tidur serta berbagai godaan dunia untuk menyambut Lailatul Qadar," terangnya.
Dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah Muhammad SAW bahwa Lailatul Qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
"Namun timbul pertanyaan malam yang ke berapa itu?" ujar Dr H Baidi.

Pihaknya mengatakan para ulama memberikan suatu pendapatnya jika awal Ramadhan itu pada hari Ahad atau Rabu, maka malam Laitul Qadar jatuh pada malam 29 Ramadan.
Jika awal Ramadan dimulai hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 21 Ramadan.
Lalu, jika awal Ramadan diawali hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadan.
Jika awal Ramadan di hari Kamis, Lailatul Qadar jatuh pada 25 Ramadan, jika hari Sabtu maka jatuh pada malam 23.
"Begitulah Syekh Abu Al Hasan, sejak baligh sampai tua tidak pernah lolos untuk mengamalkan kaidah-kaidah ini supaya bisa mendapatkan Lailatul Qadar," terangnya lagi.
Pihaknya juga mengatakan, sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari agama tentang indikator terjadinya malam Lailatul Qadar.
Tetapi dalam berbagai riwayat dijelaskan secara alamiah, bagaimana malam mulia tersebut terjadi dengan tanda kondisi alam.
"Jika malam Lailatul Qadar turun, di malam itu cuacanya sangat tenang udaranya segar, di pagi hari sinar matahari cukup cerah tidak panas," ujarnya.
Dr H Baidi mengatakan, malam Lailatul Qadar merupakan rahasia Allah.
"Maka dari itu, kita dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil, kita disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyongsong Lailatul Qadar, yaitu dengan memperbanyak ibadah, itikaf, memperbanyak berdzikir istighfar," lanjutnya.
"Semoga 10 hari terakhir Ramadan itu kita mendapatkan malam Lailatul Qadar, sebagaimana dijanjikan oleh Allah, di mana mendapat pahala lebih baik dari pada 1000 bulan."
"Oleh karena itu, mari kita berusaha meraih satu karunia Allah yang luar biasa dalam waktu 1 tahun sekali di bulan Ramadan, terutama di 10 hari terakhir yakni malam Lailatul Qadar," tutupnya.
Simak artikel lain terkait Ibadah Puasa, Ramadan 2021, Puasa Ramadan
FOLLOW US:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TANDA-TANDA Terjadinya Malam Lailatul Qadar: Saat Malam Ganjil Ramadhan 1442 H, Ini Ciri Alamnya