Berita Surabaya
Mudah dan Tak Perlu Antri, Alasan Warga Tukar Uang Baru Lewat Jasa Penukaran Uang di Pinggir Jalan
Sejumlah masyarakat memilih menukarkan uang baru di jasa penukaran uang baru yang berjajar di pinggir jalan dibandingkan di bank.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Fikri Firmansyah | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Bank Indonesia (BI) membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang baru menjelang Lebaran 2021.
Namun, ada saja masyarakat yang tetap memilih menukarkan uang baru di jasa penukaran uang yang berjajar di pinggir jalan.
Diana (56) warga asal Banyu Urip, Surabaya, misalnya, yang memilih menukarkan uang baru di jasa penukaran uang di pinggir jalan.
Ia mengaku, lebih memilih tukar uang di lapak kios milik pedagang dadakan karena lebih gampang dan tanpa syarat.
"Bisa tawar menawar di sini enak. Jadi nyaman aja," kata Diana saat ditemui TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ), Jumat (30/4/21)
Baca juga: Cara Menukar Uang Baru di Bank, Pastikan Datang ke Lokasi Berikut, Jangan Lupa Bawa Dokumen ini
"Lagi pula juga tidak antri. Kalau di bank ribet, bahkan satu minggu baru dikasih, kelamaan," sambung dia.
Soal banyaknya peredaran uang palsu, Diana mengaku, akan selalu teliti sebelum deal melakukan tukar uang.
"Pedagang di sini enak kok mas, kita disuruh cek dulu," ungkap dia.
"Kita hitung juga nominalnya apa juga sesuai, jadi gak perlu terburu-buru," terangnya.

Diana melakukan, menukarkan uang baru senilai Rp 625 ribu.
"Saya tukar uang pecahan Rp 2 ribu senilai Rp 400 ribu dan Rp 5 ribu senilai Rp 225 ribu," ujarnya.
Baca juga: Mengintip Bisnis Jasa Penukaran Uang Baru Jelang Lebaran, Profit Berjuta-Juta Dalam Waktu Singkat
Hal yang senada juga dikatakan oleh Kartini (52).
"Kalau di bank syarat dan tahapannya terlalu banyak, lagipula antri. Kalo disini kan enak," ujar Kartini.
Berbeda dengan Diana, untuk mengecek keaslian uang baru, Kartini memilih memakai alat deteksi.
"Ini saya pakai alat deteksi ke sini. Alhamdullilah total uang yang saya tukar senilai Rp 2 juta dengan pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu asli semua," kata Kartini.