Idul Fitri 2021
Pedagang Ketupat Dadakan di Surabaya Mulai Menjamur Jelang Hari Raya Idul Fitri, Ini Lokasi Lapaknya
Sejumlah lapak pedagang ketupat menjamur di sejumlah pinggir jalan Kota Surabaya menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Fikri Firmansyah | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, sejumlah lapak pedagang ketupat menjamur di sejumlah pinggir jalan Kota Surabaya.
Pantauan TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ), ada dua titik lokasi yang sudah mulai disinggahi pedagang ketupat musiman di Kota Surabaya.
Pedagang ketupat musiman tampak berada di depan lampu lalu lintas kawasan Pasar Keputran dan pinggir jalan raya kawasan Pasar Wonokromo.
Kedua lokasi itu memang kerap dijadikan langganan pedagang ketupat musiman untuk menjajakan barang dagangannya.
Para pedagang ketupat musiman biasanya berjualan sejak H-5 Lebaran Hari Raya Idul Fitri hingga tiba malam takbiran.
Baca juga: Cara Membuat Ketupat Agar Padat dan Harum ala Chef Hotel, Pastikan Daun Kelapa sudah Direndam Air
Akan tetapi tak sedikit pula pedagang ketupat musiman yang berjualan hingga tiba lebaran ketupat.
Halimah misalnya, satu di antara pedagang ketupat musiman yang berjualan di pinggir jalan raya kawasan Pasar Wonokromo.
"Monggo buk (mari bu) jenengan lihat dulu, isih wonten (masih banyak) sing janur kuningnya," kata Halimah sembari menawarkan dagangan ketupatnya kepada warga, Selasa (11/5/2021).
Perempuan berusia 41 tahun itu memang sudah menjadi pedagang ketupat musiman di Surabaya sejak lama.
"Dari tahun 1981 saya sudah jadi pedagang ketupat musiman setiap tahunnya di sini," ujar Halimah.
Kala ditemui ( grup TribunMadura.com ), Halimah berharap, Lebaran2021 ini bisa lebih membawah berkah bagi keluarganya jika dibandingkan tahun lalu.

"Tahun lalu, Allhamdullilah tetap masih laku meski tentunya keuntungannya menurun jika dibandingkan tahun sebelum ada pandemi covid-19," ungkap dia.
"Tahun ini (2021) tentunya saya berharap untung yang lebih banyak dari tahun 2020," kata Halimah sambil merajut janur kuning untuk dijadikan cangkang ketupat.
Halimah juga mengatakan, sehari-harinya dirinya hanya lah seorang ibu rumah tangga biasa.
"Tiap harinya saya hanya ibu rumah tangga. Kalau sudah dekat lebaran kayak gini, baru kerja jadi pedagang ketupat," kata Halimah.
Kondisi berbeda dialami para pedagang ketupat musiman di depan lampu lalu lintas kawasan Pasar Keputran.
Para pedagang ketupat musiman di depan lampu merah kawasan Pasar Keputran terbilang masih baru. Pasalnya mereka berjualan sejak 2015.
Selain itu, jumlah mereka juga terbilang lebih sedikit jika dibandingkan yang di kawasan Pasar Wonokromo.
Ya, lapak milik semua pedagang ketupat musiman dikawasan Pasar Wonokromo melintang sepanjang 100 meter lebih, sedangkan yang di kawasan Pasar Keputran hanya 10 meter saja.
Siti Rohma pedagang ketupat di depan lampu merah kawasan Pasar Keputran mengatakan ia telah melakoni profesi langganan tiap tahunnya sebagai pedagang ketupat musiman ini sejak 2016.
"Saya jadi pedagang ketupat musiman ini sudah dari 2016," kata waniya berusia 34 tahun itu.
Berbeda dengan Halimah, Siti memilih untuk menutup lapaknya saat tiba malam takbiran.
"Kalo saya jualan selalu sejak H-4 lebaran dan tutup lapak saat pas malam takbiran," terang Siti.