Idul Fitri 2021

Posko PPKM Mikro di Kediri Jadi Tempat Isolasi Pekerja Migran yang Tak Pulang 3 Tahun dari Hongkong

Pekerja migran bernama Dwi Nurul Hidayati (50) sudah 3 tahun bekerja di Hongkong. Sesuai ketentuan, Dwi harus menjalani isolasi di Posko PPKM Mikro .

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/DIDIK MASHUDI
Kelurahan Burengan Kota Kediri kedatangan satu warga Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Hongkong. 

Reporter: Didik Mashudi I Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Kota Kediri mulai menerima Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Tanah Air.

Sebanyak 14 PMI yang telah datang, 7 orang telah jalani isolasi tersebar pada di posko PPKM sejumlah kelurahan.  

Salah satu PMI itu adalah  Dwi Nurul Hidayati (50), warga kelurahan Burengan. Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sebelumnya bekerja di Hongkong itu, Minggu (9/5/2021) siang diantar ke posko PPKM Mikro kelurahan tempat tinggalnya.

Dwi Nurul Hidayati harus menjalani isolasi di Posko PPKM Mikro Kelurahan Burengan.

Lurah Burengan Adi Sutrisno menjelaskan, pekerja migran asal Kota Kediri ini sebelumnya dijemput dari Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selanjutnya petugas mengantarkan ke Posko PPKM Mikro Kelurahan Burengan.

“Sampai di Kelurahan Burengan Bu Dwi kami berikan sambutan yang hangat karena beliau sebagai seorang pahlawan devisa negara,” ungkap Adi Sutrisno, Selasa (11/5/2021).

Meski begitu penyambutan tetap terang menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Seperti meminta yang bersangkutan untuk mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, hingga dimohon untuk tetap mengenakan masker.

“Kita juga memberikan edukasi tentang prosedur-prosedur yang harus dilalui sebagai PMI yang baru saja datang di Indonesia, sesuai dengan peraturan yang telah diberlakukan,” jelasnya.

Lurah Burengan juga menyampaikan, untuk tempat isolasi disiapkan sejumlah fasilitas yang telah disediakan ruangan istirahat di Kantor Kelurahan Burengan.

“Fasilitas, kita sediakan mulai bed dan bantal, kipas angin, TV, jaringan internet gratis, dan generator jika sewaktu-sewaktu didapati listrik padam,” jelasnya.

Petugas isolasi telah mengantarkan Dwi untuk melakukan tes swab di Puskesmas Pesantren 2. Pemeriksaan ini untuk memastikan dalam kondisinya baik-baik saja dan negatif Covid 19.

Setelah menjalani isolasi di kantor kelurahan, nantinya yang bersangkutan diperbolehkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya.

Sementara Dwi Nurul Hidayati mengatakan, pelayanan yang dirasakan sangat baik.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved