Kawasan Wisata Makam Bung Karno Sepi Pengunjung, Idul Fitri dan H+1 Hanya Dikunjungi 40 Orang

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Kawasan wisata Makam Bung Karno (MBK) di Kota Blitar sepi pengunjung selama libur Hari Raya Idul Fitri 2021.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar mencatat hanya ada sekitar 600 pengunjung di kawasan wisata MBK selama libur Lebaran mulai 13-16 Mei 2021.

"Kondisi pengunjung kawasan wisata Makam Bung Karno memprihatinkan Lebaran ini," kata Kabid Pengelola Kawasan Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Heru Santoso, Senin (17/5/2021). 

Heru mengatakan pada hari H Lebaran atau Kamis (13/5/2021), jumlah pengunjung di kawasan wisata MBK hanya 15 orang. 

Lalu, pada hari kedua Lebaran, jumlah pengunjung di kawasan wisata MBK tercatat hanya 25 orang. 

Jumlah pengunjung kawasan wisata MBK sedikit meningkat pada hari ketiga dan keempat Lebaran atau pada Sabtu (15/5/2021) dan Minggu (16/5/2021). 

Pada Sabtu (15/5/2021), ada 300 orang pengunjung dan pada Minggu (16/5/2021) terdapat 250 orang pengunjung di kawasan wisata MBK. 

"Kalau ditotal, kira-kira hanya ada sekitar 600 orang pengunjung di MBK selama libur Lebaran ini. Mayoritas pengunjungnya wisatawan lokal," ujar Heru. 

Jumlah pengunjung kawasan wisata MBK pada Lebaran tahun ini sangat jauh berkurang jika dibandingkan pada Lebaran sebelum pandemi Covid-19. 

Menurutnya, sebelum pandemi, jumlah pengunjung kawasan wisata MBK bisa lebih 5.000 orang selama libur Lebaran. 

Heru menyadari sepinya pengunjung kawasan wisata MBK karena masih situasi pandemi Covid-19. 

Selain itu, ada kebijakan larangan mudik dan penyekatan bagi kendaraan luar daerah yang masuk Kota Blitar. 

Operasional kawasan wisata MBK juga dibatasi pada Lebaran ini untuk mencegah penyebaran Covid-19. 

Kawasan wisata MBK hanya buka mulai pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. 

Kapasitas pengunjung juga dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas yang tersedia di kawasan wisata MBK. 

"Situasinya masih pandemi, operasional MBK juga masih dibatasi dan harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya. (sha)