Virus Corona di Ponorogo
TKI Baru Terdeteksi Positif Covid-19 Saat Sampai di Ponorogo, Ini Penjelasan Wakil Bupati Lisdyarita
400 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) telah pulang ke Ponorogo dalam waktu beberapa bulan terakhir.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Sofyan Arif Candra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - 400 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) telah pulang ke Ponorogo dalam waktu beberapa bulan terakhir.
Dari jumlah tersebut, 23 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal tersebut sempat membuat heboh jagad maya melalui sejumlah unggahan salah satu akun di media sosial grup Facebook.
Netizen menyebutkan PMI asal Ponorogo sudah negatif saat dites di negara asal dan Surabaya, namun saat dites di Ponorogo justru positif.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita memastikan tidak ada istilah dicovidkan.
"Tidak ada anggapan masyarakat jika dicovidkan, itu salah. Covid itu benar-benar ada, bukan hoax atau buatan," ujar Lisdyarita, Rabu (2/6/2021).
Menurut Lisdyarita, saat PMI pulang ke Ponorogo sudah ada SOP yang harus dilewati.
Termasuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) lagi walaupun sudah dinyatakan negatif saat di negara asal dan Surabaya.
Tes PCR ini dilakukan setelah dua hari isolasi di Surabaya dan tiga hari isolasi di Ponorogo.
"Hari kelima diswab ulang ini untuk mengantisipasi adanya varian baru. Varian baru ini baru terdeteksi PCR pada hari ke-5 ke atas," terangnya.
Langkah ini diperlukan karena varian baru tersebut sudah masuk ke Jawa Timur.
Lisdyarita tidak ingin sampai ada virus Covid-19 varian baru yang masuk ke Ponorogo.
Lebih lanjut, ia juga telah melakukan video telekonferensi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Sebagai salah satu penyumbang TKI terbesar di Jawa Timur, Ponorogo mendapat perhatian khusus.