Virus Corona di Surabaya

Muncul Klaster Baru Covid-19 di Surabaya asal Pondok Pesantren, Berawal Dua Santri Positif Corona

RS Lapangan Indrapura menemukan klaster baru Covid-19 di wilayah Kota Surabaya berasal dari Pondok Pesantren.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Penanggung Jawab RS Lapangan Indrapura Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, dan Ketua PPKPC RSLI, Radian Jadid, dalam konferensi pers, Senin (7/6/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - RS Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya menemukan klaster baru Covid-19 di wilayah Kota Surabaya

Penanggung Jawab RS Lapangan Indrapura, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan, klaster baru Covid-19 di wilayah Kota Surabaya berasal dari Pondok Pesantren.

Hal itu, kata dia, didapatkan dari pengembangan dua orang santri yang tertracing pada penyekatan di Jembatan Suramadu.

Ia menjelaskan, setelah keduanya terkonfirmasi posisitif, maka dilakukan pengembangan tracing dan Swap PCR kepada semua santri pondok dengan mendapatkan hasil 14 orang dinyatakan positif Covid 19.

"Selanjutnya dikirim ke RSLI. 14 orang tersebut semuanya laki laki dengan nilai CT Value di bawah 25," kata dia, Jumat (11/6/2021).

"Untuk itu supaya menjadi perhatian khusus bagi semua pihak," ujarnya.

Baca juga: Dalam Semalam, Pasien Covid-19 yang Dirujuk ke RS Lapangan Indrapura Surabaya Bertambah 17 Orang

Terkait kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI), dr Nalendra menuturkan, hingga saat ini data di Relawan Pendamping RSLI setidaknya sudah 13.098 PMI masuk Jatim, berasal dari Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei.

Sekarang RSLI sudah mulai menerima pasien dari tempat kerja di Taiwan, Amerika, Jepang, dan juga Turki.

Artinya gelombang kedatangan dari Timur Tengah sudah mulai masuk, dan tetap perlu diwaspadai.

"Dari jumlah itu, yang terkonfirmasi positif covid-19 dan dikirimkan ke RSLI sejumlah 173 orang, 85 0rang sudah sembuh, dan 88 masih dirawat di RSLI," tuturnya.

Baca juga: 5 Pekerja Migran yang Pulang ke Trenggalek Positif Covid-19, Diduga Terpapar di Tempat Karantina

"Sesuai Peraturan Kemenkes terbaru, mereka yang positif covid-19 akan dilakukan penyembuhan dan isolasi minimal 14 hari, tergantung kondisinya termasuk tes PCR negatif dan akan dinyatakan sembuh dalam kewenangan dokter penanggung jawab pasien," lanjutnya.

Kondisi Indonesia, sebut dr Nalendra, sudah mulai naik di banyak tempat.

Kasus kasus di Cilacap, Kudus, Lamongan, Ponorogo dan terakhir Bangkalan, menjadikan lebih waspada dan mawas diri.

Kemungkinan munculnya Covid 19 dengan daya tular tinggi, daya serang cepat serta mengarah pada tingkat kematian, maka semua pihak harus lebih berhati hati serta sigap dan tanggap pada kondisi yang ada.

Baca juga: Pasien Covid-19 asal Bangkalan Terindikasi Terpapar Varian Baru, Dirawat di RS Lapangan Indrapura

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved