Berita Tulungagung
25 Orang Ditangkap Saat Balap Liar di Jalan Pahlawan Tulungagung, Ada yang Masih di Bawah Umur
Jalan Pahlawan Tulungagung baru ditetapkan sebagai black spot atau daerah rawan kecelakaan lalu lintas, karena tingginya fatalitas akibat kecelakaan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Warga di Jalan Pahlawan Tulungagung mengeluhkan aktivitas puluhan sepeda motor modifikasi yang dikenal dengan herex pada Sabtu (12/6/2021) hingga Minggu (13/6/2021) dini hari.
Pasalnya, mereka menggeber motor dengan suara knalpot bising mengganggu telinga hingga melakukan balapan liar.
Padahal Jalan Pahlawan Tulungagung baru ditetapkan sebagai black spot atau daerah rawan kecelakaan lalu lintas, karena tingginya fatalitas akibat kecelakaan.
“Setiap malam Minggu seperti itu, sampai Minggu dini hari. Biasanya mulai pukul 11 malam,” ucap seorang ibu rumah tangga bernama Laeli.
Lanjut Laeli, motor-motor itu menggunakan knalpot brong dengan suara sangat keras.
Baca juga: Berantas Balap Liar & Premanisme di Jalan Suromenggolo Ponorogo, Polisi Razia Motor Berknalpot Brong
Bahkan anaknya yang berusia 4 tahun kerap terbangun mendadak dan gelagapan, karena suara knalpot memekakkan telinga.
Ibu muda satu anak ini mengaku sangat terganggu dan berharap ada tindakan dari aparat kepolisian.
“Sayangnya tidak ada patroli polisi yang lewat di lokasi. Kalau ada polisi, pasti mereka bubar,” keluh Laeli.
Masih menurut Laeli, para pemotor herex itu rata-rata masih berusia remaja.
Bahkan diantara mereka diyakini masih ada yang di bawah umur.
Mereka beraktivitas hingga menjelang pagi ketika pengendalian Covid-19 masih diberlakukan.
“Yang jadi pertanyaan saya, kebijakan jam malam apa sudah tidak berlaku? Itu anak-anak kok dibiarkan saja berkeliaran sampai pagi?” ucapnya.
Herex dikenal luas diantara penggemar motor modifikasi di Tulungagung.
Salah satu ciri khasnya adalah bore up untuk memperbesar volume mesin.