Berita Pamekasan
Protes Kebijakan Penyekatan dan Pemberlakuan Rapid Test Antigen di Suramadu, ASPRIM Beri Solusi
Ketua ASPRIM memperingatkan, rapid test antigen di sisi Madura, jangan membuat kesan seolah Pemda Surabaya mewaspadai seluruh warga Madura
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Kuswanto Ferdian| Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Asosiasi Pariwisata Madura (ASPRIM) menyikapi kebijakan penyekatan dan pemberlakuan rapid test antigen bagi semua pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu dari arah Madura menuju Surabaya, sejak 6 Juni 2021 hingga sekarang oleh Pemerintah Jawa Timur dan Pemda Surabaya.
Ketua ASPRIM, Achmad Vicky Faisal memperingatkan, rapid test antigen di sisi Madura, jangan membuat kesan seolah Pemda Surabaya mewaspadai seluruh warga Madura.
Ia meminta agar memindahkan blokade yang asalnya di Suramadu ke zona merah saja, khususnya di Arosbaya sesuai kaidah PPKM yaitu lockdown mikro bukan kaidah PSBB.
"Libatkan Tim Kesehatan dari Madura dan Tokoh Masyarakat Madura untuk mengedukasi tes antigen," saran Achmad Vicky Faisal, Rabu (16/6/2021).
Pria yang akrab disapa Vicky ini juga menyarankan, agar menggunakan GeNose untuk tes.
Namun, jika ada gejala positif bisa dilanjut Antigen dan PCR.
Menurutnya, GeNose lebih murah, lebih hemat uang negara dan tidak terkesan menakutkan bagi sebagian warga Madura.
"Kami meminta Pemprov Jatim hati-hati dalam mengambil langkah penanganan berkaitan dengan Covid-19. Jangan sampai menimbulkan konflik dan masalah baru," pintanya.
Tak hanya itu, ASPRIM juga mendesak Pemkab Bangkalan cepat dalam penanganan Covid-19 di kecamatan dengan penderita Covid-19 di atas rata-rata tanpa mematikan ekonomi dan bisnis di seputarnya.
Vicky juga mengimbau masyarakat Madura untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah, serta memberikan kesan yang baik agar orang di luar Madura mau berkunjung ke Madura.