Berita Surabaya

Kasus Tempat Makan Punya Banyak Akun Resto Ternama di Aplikasi Online, Polisi Tangkap Seorang Wanita

Kasus duplikasi nama resto ternama sempat viral di media sosial, polisi tangkap seorang wanita.

Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/SUGIHARTO
Tersangka kasus duplikasi nama restoran berinisial ES (35) saat rilis kasus di Polrestabes Surabaya, Jumat (18/6/2021). 

Reporter ; Syamsul Arifin | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap seorang wanita berinisial ES (35) atas kasus duplikasi nama restoran dan menu makanan.

Kasus duplikasi nama resto ternama itu sempat viral di media sosial, setelah seorang konsumen membagikan video penampakan restoran yang ternyata hanya tempat makan sederhana.

Aksi yang dilakukan ES merugikan para driver ojek online dan konsumen, lantaran ia membuat akun dengan nama dan menu makanan restoran ternama.

Ternyata, nama restoran dan menu makanan yang dibuat pelaku merupakan milik temannya.

Bahkan, aksi ES dilakukan selama tiga tahun sejak tahun 2019.

Sejak mendirikan resto dan menu 'abal-abal', ia mengaku sudah merekrut satu pegawai untuk setiap outlet dengan keuntungan Rp5 juta perbulannya.

Baca juga: Viral Tempat Makan Punya Banyak Akun Resto Ternama di Aplikasi Online, Konsumen Ngamuk Tahu Faktanya

Video tempat makan memiliki banyak akun nama resto ternama
Video tempat makan memiliki banyak akun nama resto ternama (Instagram/kdeviana)

"Sudah setahun lebih (beroperasi), tujuannya gak sengaja buat nama yang sama, untungnya per bulan sekitar Rp 5 juta," kata ES, Jumat (18/6/2021).

ES mengungkapkan, cara daftar menu dan nama resto dilakukan secara online.

Untuk kriteria dan syarat yang dilakukan disampaikan secara terlampir melalui email dan verifikasi ke pihak merchandt ojek online.

"Di setiap kitchen ada beberapa menu, untuk identitas (setiap menu dan resto) menggunakan nama rekan, sistemnya kerjasama, seperti konsinyasi stok lauknya," ujarnya.

Sementara itu, Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana menjelaskan, pihaknya langsung meringkus ES seusai mendalami laporan dari korbannya pada pekan lalu.

"Terjadi pada tanggal 9 Juni 2021 dan membuat laporan disini (SPKT Polrestabes Surabaya), pada tanggal 12 Juni 2021 kami mengungkap dan mengamankan ES dalam bisnis ini," tuturnya.

Total, ada 30 resto dan ratusan menu abal-abal yang dibuat.

Seluruhnya ia kelola bersama setiap pegawai pada setiap toko di sekitar Surabaya dan Sidoarjo.

"Sistemnya mendaftarkan tenant atau merchant dan bisa diakses masyarakat untuk membeli makanan," ungkap dia.

"Tapi yang datang tidak sesuai, akhirnya menimbulkan kerugian bagi masyarakat, tidak sesuai izin," katanya.

Rizky menjelaskan, ES melakukannya sesuai inisiatif sendiri dan ada beberapa platform yang dimiliki.

"Yang bersangkutan (ES) ini punya pekerjaan lain, nanti kita daftar pakai identitas orang lain, pemilik resto lain ada komplain juga, tapi yang laporan ini korban (masyarakat)," tutur dia.

"Pihak aplikasi juga kami mintai keterangan, sejauh ini semua outletnya sudah ditutup ya, setiap outlet ada 4-5 akun, rukonya ngontrak," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, viral sebuah video pengungkapan dugaan penipuan yang dilakukan sebuah tempat makan.

Video itu memperlihatkan seorang konsumen yang geram karena merasa ditipu setelah memesan makanan dari restoran melalui sebuah aplikasi.

Video yang diunggah oleh sebuah akun instagram @kdeviana itu menunjukkan bagaimana tampilan makanan yang disediakan restoran itu dalam aplikasi.

Konsumen itu memperlihatkan menu-menu makanan yang ada dalam restoran tersebut.

Rampak foto makanan yang mewah dan harganya di atas harga rata-rata makanan biasa.

"Ini pakai nama-nama resto terkenal seperti bebek purnama, nasi padang ampera ini juga ada letaknya di Kejawan Tambak. Harganya juga mahal-mahal. Fotonya bagus," ujar perekam yang ada dalam video tersebut.

Karena kesal, sosok perempuan yang merekam resto online itu mendatangi langsung lokasi resto.

Ternyata, di sana hanya tampak sebuah rumah yang digunakan senagai dapur atau kedai.

Tampak pula beberapa handphone yang diduga digunakan pemilik resto untuk menerima orderan dari konsumen di aplikasi online.

"Ini ada handpone banyak. Kayaknya beberapa menu (restoran). Menu restoran terkenal yang harganya gak murah," tutur dia.

"Ini sembilan puluh dua ribu lima ratus kayak gini. Nasi pecel gak ada apa-apanya," ujar perempuan tersebut.

Dari video itu, tampak seorang pria mengenakan kaus merah hanya bisa diam melihat aksi perempuan yang membongkar dugaan penipuan berkedok resto online tersebut.

Tak lama, seorang driver ojek online juga mengeluh jika ia pernah beberapa kali melaporkan kejadian tersebut ke pihak aplikator namun tidak ada respon.

"Sudah beberapa kali dilaporkan ke aplikatornya. Tidak ada respon," ujar driver ojol yang menerima pesanan nasi padang ampera di resto tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved