Berita Kediri
Ruang Isolasi Mandiri Terpusat di Kota Kediri Mulai Ditempati Pasien OTG, Bisa Tampung Puluhan Orang
Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kediri dapat menampung 66 pasien OTG Covid-19.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kediri telah difungsikan sebagai ruang isolasi mandiri terpusat bagi orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.
Setidaknya, sudah ada 8 pasien OTG Covid-19 yang ditempatkan di Gedung BLK Kota Kediri.
Tidak hanya Gedung BLK Kota Kediri, Gedung Nasional Indonesia (GNI) juga disiapkan sebagai ruang isolasi mandiri terpusat.
Disiapkannya dua gedung ruang Isolasi terpusat selama PPKM Darurat di Kediri diharapkan bisa meningkatkan imun pasien, sehingga pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit dan Bed Occupancy Ratio (BOR) bisa ditekan.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Indun Munawaroh mengatakan, ruang isolasi terpusat Gedung BLK cukup menampung 66 pasien OTG Covid-19.
Baca juga: Pecah Rekor, Kasus Baru Covid-19 Kediri Bertambah 60 Orang, Mas Dhito Ingatkan Warga Patuhi Prokes
Gedung telah dilengkapi dengan sejumlah fasililitas penunjang seperti musala, mesin cuci, dapur, tempat tidur, makan, masker dan wifi dengan pengawasan 24 jam dari Satpol PP dan BPBD Kota Kediri.
"Pasien isolasi mandiri tetap kita awasi kondisi kesehatannya. Disini ada tabung oksigen juga," kata dia, Kamis (8/7/2021).
"Dan ada standar operasional prosedur (SOP) apa yang harus dilakukan jika kondisi pasien isolasi mandiri semakin membaik atau memburuk," jelasnya.
Sementara Andik Setiawan, salah satu pasien ruang isolasi terpusat mengatakan, dari penjelasan petugas akan menjalani isolasi maksimal 10 hari dan boleh pulang setelah pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas kesehatan.
“Tempatnya nyaman banget dengan berbagai fasilitas. Ada TV-nya jadi bisa nonton sinetron atau bola. Wifi-nya juga gratis,” ungkapnya.
Baca juga: Enam Titik Jalan di Kota Kediri Disekat selama PPKM Darurat, Mulai Jalan Dhoho sampai Semampir
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan, ruang isolasi mandiri terpusat harus nyaman sehingga bisa meningkatkan imun pasien, sehingga pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Gedung BLK dan GNI diperuntukkan bagi warga domisili Kota Kediri yang merupakan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG.
Langkah antisipatif dilakukan setelah mengamati adanya korelasi antara tingginya kasus di lingkungan padat penduduk dengan penyebaran Covid-19.
Dengan disediakan ruang isolasi mandiri terpusat harapannya dapat menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Kediri.(didik mashudi)