Wakil Presiden Maruf Amin Dijuluki King of Silent, Jubir Ungkap Peran Besar Wapres di Belakang Layar
BEM KM Unnes menyebut Wapres Maruf Amin sebagai The King Of Silent karena dianggap kerap diam saja menyikapi beragam persoalan di dalam negeri.
TRIBUNMADURA.COM - Wakil Presiden Maruf Amin tidak luput dari kritikan mahasiswa.
Bahkan, Wapres Maruf Amin mendapat julukan sebagai The King of Silent.
Julukan Wapres Maruf Amin sebagai The King of Silent dilontarkan Badan Eksekutif Mahasiswa KM Universitas Negeri Semarang.
Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi angkat bicara soal kritikan pada Wapres Maruf Amin.
Dalam konferensi pers yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (8/7/2021), Masduki mengaku tidak melihat secara utuh apa yang disampaikan oleh mahasiswa atau para pengamat ini duduk persoalannya seperti apa.
Menurut Masduki, kritikan dari BEM Unnes tersebut tidak benar, karena pada dasarnya Wapres sudah bekerja dengan baik.
"Saya ingin menegaskan bahwa apa yang dikemukakan oleh teman-teman mahasiswa atau para pengamat tidak melihat secara utuh duduk persoalan sebenarnya seperti apa." kata Masduki dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (8/7/2021).
"Itu saya kira tidak benar, karena pada dasarnya Wapres bekerja dengan baik," sambung dia.
Lebih lanjut Masduki menekankan bahwa presiden dan wapres bukan merupakan pekerja eksekutorial, atau bukan yang mengeksekusi.
Karena yang memiliki tugas untuk mengeksekusi adalah kementerian dan lembaga.
"Wapres dengan presiden itu ya sebagaimana kita ketahui bahwa presiden dan wakil presiden itu kan bukan pekerja eksekutorial, bukan yang mengeksekusi. Yang mengeksekusi adalah kementerian dan lembaga," jelas Masduki.
Wapres bekerja untuk melakukan koordinasi terhadap pekerjaan presiden yang dilimpahkan kepada wapres.
Di mata Masduki, selama mendampingi Maruf Amin, ia menilai wapres sudah bekerja dengan cukup baik.
"Wapres itu adalah bekerja untuk mengkoordinasi terhadap pekerjaan presiden tapi kemudian dilimpahkan kepada wakil presiden." tutur dia.
"Itulah pekerjaan-pekerjaan wakil presiden. Sepanjang terhadap tugas fungsi itu, wapres di mata saya bahkan juga di mata yang lain yang mendampingi, itu sudah bekerja dengan cukup baik," ungkap Masduki.
Masduki pun menegaskan bahwa Maruf Amin bukanlah seorang yang pemarah, ketika dikritik pun wapres biasa saja.
Selain itu Masduki menyebutkan jika Maruf Amin tidak mudah goyah dengan penilaian orang.
"Wapres kita bukan pemarah, itu yang harus dicarat dengan garis besar, yang kalau dikritik marah, biasa-biasa saja. Kalau bekerja beliau itu profil ulama ya. Beliau ini tidak mudah goyah oleh penilaian orang." kata dia.
"Karena beliau itu mengabdi kepada negara dan semampu dia akan dilakukan dan urusannya adalah dia supaya punya amal sholeh yang bisa dirasakan oleh rakyatnya. Tapi semua penilaiannya ada di atas semua Yang Maha Kuasa," terangnya.
Diketahui sebelumnya, BEM KM Unnes menyebut Wapres Maruf Amin sebagai The King Of Silent.
Julukan tersebut diberikan karena wapres dianggap kerap diam saja menyikapi beragam persoalan di dalam negeri.
Julukan The King of Silent dari BEM Unnes
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) turut memberikan julukan bagi beberapa pejabat negara.
Hal ini dilakukan untuk mengkritisi kinerja pejabat-pejabat tersebut dalam memimpin pemerintahan belakangan ini.
Mereka menjuluki Wakil Presiden Maruf Amin sebagai King of Silent.
BEM Unnes menilai Maruf Amin seharusnya mengisi kekosongan peran yang tak bisa dijalankan oleh Presiden Joko Widodo saat masa pandemi.
Hal sebaliknya, mereka menilai orang nomor dua di Indonesia itu tak mampu mengisi peranan tersebut dengan maksimal.
"Secara umum, masyarakat menilai Wakil Presiden Maruf Amin terlihat absen dan diam," bunyi keterangan dalam sebuah foto yang diunggah di akun Instagram resmi BEM Unnes @bemkmunnes yang dikutip Rabu (7/7/2021).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jubir Wapres Tanggapi Julukan King of Silent pada Ma'ruf Amin: Wapres Bukan Pekerja Eksekutorial