KH Ahmad Zainuddin Djazuli Wafat
PKB Jatim Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya KH Ahmad Zainuddin Djazuli: Sosok Figur Pemersatu
Figur Mbah Yai Din, yang merupakan tokoh serta ulama besar itu dikenal memiliki komitmen yang kuat terutama pada Nahdlatul Ulama dan keutuhan NKRI.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Aqwamit Torik
lihat foto
Laporan Wartawan TribunMadura.com Network, Yusron Naufal Putra
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jatim mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya Pengasuh Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, KH Ahmad Zainuddin Djazuli.
Wafatnya Mbah Yai Din itu, disebut menjadi duka mendalam termasuk bagi elemen di PKB Jatim.
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya," kata Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi saat dihubungi dari Surabaya, Sabtu (10/7/2021).
Figur Mbah Yai Din, yang merupakan tokoh serta ulama besar itu dikenal memiliki komitmen yang kuat terutama pada Nahdlatul Ulama dan keutuhan NKRI.
Kesan tersebut juga diungkapkan oleh Fauzan pada Mbah Yai Din yang juga merupakan Mustasyar di PBNU.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu menyebut, berpulangnya Kiai khos itu juga menjadi duka mendalam bagi pihaknya.
"Kita sangat kehilangan figur pemersatu. Surga Allah SWT menyambut beliau di alam sana," ungkap Fauzan.
Fauzan juga menyebut, seluruh elemen di PKB Jatim akan melakukan doa tahlil.
Hal itu juga sebagai tindaklanjut dari instruksi PBNU yang meminta elemen di NU agar menggelar salat gaib, yasin dan tahlil kepada mendiang Mbah Yai Din.
"Menindaklanjuti instruksi PBNU, seluruh elemen PKB di Jatim, Fraksi PKB DPRD Provinsi dan tingkat Kab/Kota seJatim, struktur PKB hingga tingkat anak ranting agar mengindahkan instruksi dimaksud," ucap Fauzan.
Sebelumnya, kabar duka berpulangnya Pengasuh Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, KH Ahmad Zainuddin Djazuli tersebar di berbagai grup aplikasi percakapan.
Kemudian, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ploso Kediri, KH Makmun membenarkan kabar wafatnya KH Zainuddin Djazuli.
"Iya benar beliau wafat di Rumah Sakit Tulungagung," ujarnya saat dikonfirmasi.
Sebelum wafat beliau diketahui menderita sakit dan dirawat di Rumah Sakit RSUD Gambiran.
Hingga akhirnya demi mendapatkan perawatan lebih intensif, KH Ahmad Zainuddin Djazuli dirujuk di Rumah Sakit dr Iskak Tulungagung.
