Berita Jawa Timur

Tampung 200 Pasien, Gedung Parkir RSUD Dr Soetomo Dialihfungsikan Jadi Ruang HCU dan ICU Covid-19

Gedung parkir di RSUD Dr Soetomo dijadikan sebagai ruang ICU dan HCU untuk perawatan pasien Covid-19.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan juga Pangkoarmada II saat meninjau penyiapan gedung parkir RSUD Dr Soetomo yang dialihfungsikan untuk HCU dan ICU pasien Covid-19, Senin (19/7/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus menambah kapasitas bed di rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19.

Satu di antaranya dilakukan dengan mengalihfungsikan gedung parkir RSUD Dr Soetomo sebagai ruang ICU dan HCU untuk perawatan pasien Covid-19.

Hal ini dilakukan guna memperbesar daya tampung rumah sakit rujukan utama pasien Covid-19 di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Total, ada sebanyak 200 bed ICU dan HCU yang ditambahkan di RSUD Dr Soetomo, dengan memanfaatkan gedung parkir rumah sakit.

Harapannya, dengan tambahan layanan ini, bisa dimaksimalkan dalam menyembuhkan pasien Covid-19 dengan gejala berat.

Baca juga: Pasien Covid-19 Menumpuk di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Gedung Parkir Disulap Jadi Ruang Rawat Inap

“Beban yang diemban oleh RSUD Dr Soetomo ini berat, karena memang yang dilayani adalah pasien covid-19 dengan gejala berat, beda dengan RS Lapangan yang menangani pasien ringan hingga sedang,” kata Gubernur Khofifah saat meninjau penyiapan gedung parkir untuk HCU dan ICU dengan didampingi Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Pangkoarmada II, Senin (19/7/2021).

Ia mengatakan, RSUD Dr Soetomo menjadi rujukan pamungkas pasien Covid-19. Sehingga jaminan ketersediaan layanan di rumah sakit ini harus terus dijamin dan ditingkatkan.

“Besok, tambahan layanan ICU dan HCU yang memanfaatkan gedung parkir rumah sakit RSUD Dr Soetomo sudah bisa dimulai. Semoga bisa dimakskmalkan untuk menangani pasien covid-19,” tandasnya.

Sebelumnya, pada akhir bulan lalu saat ada sebanyak 19 rumah sakit di Jatim tutup IGDnya, Khofifah melarang IGD di RSUD Dr Soetomo untuk tutup dengan kondisi bagaimana pun.

Dampaknya, karena tambahan kasus covid-19 masih meningkat, terjadi luberan pasien covid-19 di selasar IGD RSUD Dr Soetomo. Pasien bahkan sampai harus menunggu layanan di halaman depan IGD lantaran tidak ada bed.

“Alhamdulillah saat itu ada yang membantu 5 kontainer. Kontainer itu akhirnya kita ubah menjadi triage yang digunakan untuk merawat pasien covid-19,” tegasnya.

Terus ditingkatkannya kapasitas layanan pasien covid-19 di Jatim ini dikarenakan lonjakan tambahan kasus covid-19 di Jatim belum berhenti.

Per kemarin, jumlah kasus kumulatif covid-19 di Jatim mencapai 239.168 kasus. Dengan tambahan kasus baru kemarin mencapai 5.726 orang. Dengan kasus aktif yang tengah dirawat mencapai 42.408 orang.

“Kemarin kita sudah menambah kontainer, hari ini kita akan menambahkan HCU dan ICU di gedung parkir," tutur dia.

"Artinya kita tidak akan berhenti untuk terus berikhtiar, kami ingin memberikan yang terbaik bagi warga kita yang sedang berjuang melawan covid-19,” tegas Khofifah.

Di lokasi gedung parkir rumah sakit RSUD Dr Soetomo, tampak pekerja yang masih melakukan persiapan pengoperasian ruang HCU dan ICU di gedung parkir rumah sakit.

Lahan parkir dirombak sedimikian rupa untuk bisa dijadikan ruang rawat dengan tekanan negatif.

Sejumlah peralatan seperti instalasi oksigen juga sudah tampak disiapkan untuk pemasangan.

Pasalnya, besok, tambahan layanan HCU dan ICU ini akan langsung dioperasikan.

Dalam kesempatan yang sama usai meninjau gedung parkir yang dialihfungsikan sebagai ruang HCU dan ICU ini,

Gubernur Khofifah bersama Kapolda dan juga Pangdam V Brawijaya juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan jajaran tenaga kesehatan di Jatim dengan cara virtual.

Selain untuk berbagi semangat dan juga memberikan dukungan, Forkopimda Jatim itu juga menyerap masukan dan keluhan para tenaga kehesehatan yang tengah bertugas.

Beberapa di antaranya menyeluhkan tentang banyaknya nakes yang terpapar covid-19 sehingga kekurangan tenaga medis, serta kekurangan oksigen bagi pasien covid-19 di sejumlah rumah sakit.

“Ini hilirnya. Hulunya tetap adalah taat protokol kesehatan, dan hulunya juga adalah vaksinasi. Kita terus maksimalkan semua itu,” pungkas Khofifah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved