Berita Surabaya
Pemkot Surabaya akan Gunakan Sekolah Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Beroperasi Akhir Pekan ini
Sejumlah sekolah di Kota Surabaya akan digunakan menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sejumlah sekolah di Kota Surabaya akan digunakan menjadi tempat isolasi. Targetnya, tiap kelurahan ada satu tempat isolasi bagi pasien Covid-19.
Ditargetkan, pada akhir pekan, sejumlah sekolah yang digunakan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 sudah bisa digunakan.
"Konsentrasi kita ke sekolah. Setiap Kelurahan, ada gedung sekolah yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi mulai Jumat (23/7/2021) nanti," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melalui rapat koordinasi secara virtual, Rabu (21/7/2021)
Tempat isolasi di sekolah untuk mendukung keberadaan tempat isolasi terpusat yang sebelumnya telah disiapkan Pemkot Surabaya.
Di antaranya ada di RS Darurat Lapangan Tembak dan GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT).
Baca juga: Tampung 200 Pasien, Gedung Parkir RSUD Dr Soetomo Dialihfungsikan Jadi Ruang HCU dan ICU Covid-19
Tempat ini akan menampung warga terkonfirmasi positif dengan gejala ringan atau yang tanpa gejala (OTG).
Melalui langkah tersebut, Pemkot ingin mengantisipasi penularan di keluarga (klaster keluarga).
"Apabila ada 1 anggota keluarga yang terkonfirmasi positif saat swab antigen sedangkan anggota lainnya negatif, bisa langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat," kata Cak Eri.
Ia mengatakan, pihaknya tak ingin anggota keluarga yang lain tertular. Apalagi, mengakibatkan keterlambatan penanganan.
Apabila ada warga yang terkonfirmasi positif, harus segera diajak ke tempat isolasi terpusat.
"Apabila ada yang menolak, maka pihak camat, kelurahan bersama RT dan RW harus memberikan pemahaman secara humanis," kata Cak Eri.
Baca juga: Kapasitas RS Rujukan Covid-19 di Trenggalek Penuh, Dua Lokasi Disiapkan Jadi Tempat Perawatan Baru
Selain itu, penanganan terpusat akan memudahkan dalam penanganan. Baik dalam memberikan obat, vitamin, makanan, hingga bantuan darurat apabila dibutuhkan.
Pihaknya memilih menggunakan fasilitas pendidikan karena sekolah telah memiliki fasilitas lengkap. Di antaranya, ruang kelas hingga toilet.
"Di situ ada beberapa ruang kelas. Sehingga kita bisa menggunakan beberapa pasien pria dan wanita. Kita tinggal menyiapkan tempat tidur," kata Cak Eri.
Apabila tak terdapat sekolah, Pemkot akan menggunakan lapangan. Targetnya, ada satu tempat isolasi di tiap kelurahan.
Tiap tempat isolasi akan menyediakan 30 bed bagi 30 pasien positif Covid-19.
"Kalau jumlahnya meningkat, kami siapkan alternatif menambah kepasitas atau sekolah," kata Cak Eri. (bob)