Berita Malang
Tempat Wisata Naungan Jatim Park Group Terancam Tutup Permanen, Terus Alami Kerugian Dampak Pandemi
Jatim Park Group terancam menutup permanen tempat wisatanya. Terus menelan banyak kerugian.
Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BATU - Jatim Park Group tidak menutup kemungkinan adanya penutupan permanen tempat wisata di bawah naungannya.
Humas Jatim Park Group, Titik S Ariyanto menerangkan, apabila kondisi terus memburuk hingga akhir tahun, maka tidak menutup kemungkinan adanya penutupan permanen tempat wisata di bawah JTP Group.
Sejauh ini, Jatim Park Group memiliki 15 tujuan wisata yang berada dalam manajemennya.
“Jika kondisi terus memburuk hingga akhir tahun, tidak menutup kemungkinan akan ada tempat wisata yang kami tutup,” ujar Titik, Rabu (4/8/2021).
Semenjak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, Jatim Park Group yang berada di Kota Batu sudah berulang kali menutup tempat.
Baca juga: 15 Wahana Wisata Jatim Park Kota Batu Ditutup hingga 12 Agustus 2021, Ada Pembatasan Jam Kerja
Meskipun tempat wisata Jatim Park Group sempat buka beberapa waktu, jumlah kunjungannya masih jauh dari harapan.
Sementara per bulan, manajemen membutuhkan puluhan miliar rupiah untuk ongkos operasional.
JTP Group banyak menelan kerugian. Ongkos operasional yang begitu besar tidak berimbang dengan jumlah pemasukan yang diterima.
Pantauan Surya ( grup TribunMadura.com ) di beberapa tempat tujuan wisata milik JTP Group, tidak ada sama sekali pengunjung yang datang.
Kendaraan yang biasanya banyak diparkir juga tidak terlihat.
Di Museum Bagong JTP 1 misalnya, hanya terlihat sejumlah karyawan yang beraktivitas secara terbatas. Manajemen hanya mempekerjakan mereka selama 5 jam saja.
Apa yang terjadi di JTP Group juga terjadi di Lippo Plaza Batu.
Dalam laporan Surya ( grup TribunMadura.com ) sebelumnya, pihak Lippo Plaza Batu mengatakan adanya potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya jika PPKM terus-terusan diterapkan.
Direktur Lippo Plaza Batu, Suwanto mengatakan, pihaknya telah melakukan pemutusan hubungan kerja sejumlah karyawan sejak pandemi terjadi pada 2020.
Sepanjang PPKM Darurat yang berlanjut dengan PPKM Level 4 kali ini, Suwanto mengatakan belum melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan.
Namun di sisi lain, ia waswas terhadap dampak perpanjangan PPKM Darurat.
Ia menegaskan, tidak menutup kemungkinan manajemen memilih PHK karyawan jika PPKM Darurat terus diperpanjang.
Pasalnya, nerasa keuangan perusahaan yang tidak imbang, antara pemasukan dan pengeluaran.
“Kalau terus-terusan diperpanjang akan ada PHK. Sebelumnya sudah ada yang di PHK," terang Suwanto, Selasa (3/8/2021).
"Sekarang sejumlah karyawan kami merumahkan kembali. Kalau tidak ada pendapatan sama sekali, ada potensi PHK,” tambahnya.
Kondisi Lippo Plaza cukup memprihatinkan. Sejumlah tempat tutup total, hanya beberapa tempat yang menjual makanan dan kebutuhan rumah tangga saja yang buka.
Suwanto mengatakan, tidak ada pemasukan sama sekali akibat penutupan tersebut.
Ia pun berharap pemerintah daerah bisa memberikan kelonggaran.
Ia ingin aktivitas di mall kembali buka meskipun dengan sejumlah pembatasan-pembatasan. (Benni Indo)