Berita Terpopuler
BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI - Ribuan TKI asal Sampang Dipulangkan hingga Demo Mahasiswa UIM
Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Kabupaten Sampang dari negara perantauannya.
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Rangkaian berita menarik dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, terangkum dalam Berita Madura terpopuler edisi Selasa 10 Agustus 2021.
Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Kabupaten Sampang dari negara perantauannya.
Sudah ada 2.600 orang TKI asal Kabupaten Sampang yang dipulangkan ke kampung halamannya hingga kini.
Berita Madura terpopuler selanjutnya, mahasiswa Universitas Islam Madura ( UIM) melakukan demonstrasi di Kampus UIM
Aksi ini dilakukan menanyakan hak yang harus didapatkan oleh peserta KKN UIM tahun 2021.
Imbauan DP MUI Kabupaten Bangkalan menjadi berita penutup Berita Madura terpopuler hari ini.
1. Ribuan TKI asal Sampang Dipulangkan
Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Kabupaten Sampang, Madura, yang dipulangkan, terus bertambah.
Hingga saat ini, sudah ada 2.600 orang TKI asal Kabupaten Sampang yang dipulangkan ke kampung halamannya.
Jumlah tersebut belum mencapai batas pemulangan para pejuang devisa, sehingga setiap harinya akan terus bertambah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan DPMTSP dan Naker Sampang, Agus Sumarso mengatakan, penjemputan PMI asal Kabupaten Sampang hingga saat ini terus berjalan.
Menurutnya, penjemputan para PMI dilakukan secara bertahap, terkadang sehari ada 32 sampai 42 orang.
"Jumlah itu akan terus bertambah karena masih banyak TKI asal Sampang yang menjalani karantina di Surabaya," ujarnya.
Ia menambahkan, bagi TKI yang sudah tiba di Sampang menjalani isolasi madiri di rumahnya masing-masing.
Sebab, untuk isolasi di BLK kapasitasnya tidak mencukupi karena setiap harinya jumlah TKI terus bertambah.
"Untuk mengawasi para TKI yang menjalani isolasi mandiri, bekerjasama dengan Tim Gugus Tugas kabupaten, kecamatan hingga desa," terangnya.Senin (9/8/2021).
Ia menambahkan, jika semua TKI harus melaksanakan vaksinasi lantaran baru datang dari luar negara, sehingga rawan terinfeksi Covid-19.
Akan tetapi, dari ribuan TKI yang datang, terdapat beberapa orang yang belum berjalankan vaksinasi Covid-19.
"Ada sejumlah TKI yang belum di vaksin karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah mati, terlalu lama di perantauan, sehingga harus bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil)," pungkasnya.
2. Mahasiswa Universitas Islam Madura Gelar Demo
Aliansi Mahasiswa KKN 2021 (AMK) Universitas Islam Madura ( UIM) melakukan demonstrasi di Kampus UIM, Sabtu (7/8/2021).
Kedatangan sejumlah mahasiswa ini menanyakan hak yang harus didapatkan oleh peserta KKN UIM tahun 2021.
Korlap Aksi, Wadud mengatakan, demonstrasi yang dilakukan dua hari lalu itu karena tidak menemukan solusi ketika melakukan negosiasi saat audiensi pertama dan kedua yang tidak ditemui oleh pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIM.
Kata dia, saat negosiasi, menghasilkan beberapa kesepakatan yang kemudian dinodai oleh salah satu pihak LP2M UIM.
Wadud menceritakan, saat melakukan audiensi pertama, Ketua LP2M UIM menjelaskan bahwa dasar ditiadakannya fasilitas jaket KKNT 2021 karena ingin mengurangi simbolis KKN agar tidak dibaca masyarakat.
Menurut dia, dasar ditiadakannya fasilitas itu sangatlah tidak tahu hukum, sebab hukum akan menghukumi perbuatannya bukan bajunya.
"Saat kami menanyakan dasar hukumnya mereka diam membisu," kata Wadud kepada TribunMadura.com, Senin (9/8/2021).
Saran Wadud, selama mekanisme yang diatur secara daring dan individu yang tidak menimbulkan kerumunan, maka hal itu tidak melanggar aturan PPKM atau protokol Covid-19.
Ia menduga, dihapusnya fasilitas jaket KKN UIM 2021 ini hanya karena kurangnya semangat memfasilitasi peserta, yang dirasa sangat penting.
"Dr. Supandi mengatakan bahwa fasiltas peserta KKN sampai hari ini belum ada kebijakan yang terlegalitas," beber Wadud.
Wadud menuntut pihak kampus segera membentuk kebijakan tentang fasilitas KKNT 2021 tanpa melihat kondisi apapun.
"Mengingat uang pendaftaran yang telah diatur secara administratif Rp 600, bukan malah mempermanis kata dengan bahasa bantuan segala," tegasnya.
"Pihak birokrat kampus harus diberantas, kebijakan yang sewenang-wenang, sikap diskriminatif yang dilakukan oleh pihak LP2M dan ancaman yang dilakukan DPL terhadap peserta KKN yang tidak bisa diberikan toleransi," sambung dia.
Wadud mengaku hanya ingin menuntut hak yang wajib didapatkan oleh mahasiswa KKN UIM.
Dirinya berjanji tidak akan membuat anarkis di kampus UIM selama hak peserta KKN UIM 2021 terpenuhi.
"Penuhi hak kami, jangan main narasi tanpa bukti di hadapan kami, dengan tanpa data yang jelas," tegasnya.
Sementara itu, Ketua LP2M Iswahyudi mengaku tidak mengetahui soal beberapa DPL yang mengancam terhadap peserta KKN UIM 2021.
Kata dia, kesepakatan saat audiensi pertama yang dinodai oleh salah satu pihak LP2M UIM dan berdampak terhadap target pembuatan fasilitas jaket sebagai simbolis KKN UIM 2021, akan ditindaklanjuti oleh pihaknya.
"Kami akan menindak lanjuti terhadap orang yang telah bersikap sewenang-wenang tersebut," katanya.
Sedangkan, Wakil Rektor II UIM, Supandi mengaku hanya menjalankan kebijakan yang telah ada.
Saran dia, bila ada kebijakan yang menguntungkan salah satu pihak, maka akan dilakukan koordinasi terlebih dahulu oleh pihaknya.
"Untuk transparansi dana masih validasi yang kemudian jika ada penyelewengan kami akan menindak lanjuti disertai dampingan dari mahasiswa," katanya.
Di penghujung aksi, sejumlah mahasiswa yang berdemonstrasi tersebut diajak bernegosiasi oleh pihak kampus UIM.
Peserta aksi menyebutkan beberapa tuntutan, di antaranya:
1. Meminta adanya transparansi alokasi dana KKNT 2021.
2. Pecat oknum DPL dari status DPLnya apabila ada DPL yang mengancam kepada peserta KKN.
3. Segera bentuk kebijakan tentang fasilitas KKN tanpa melihat kondisi apapun.
"Negosiasi dilakukan dan hasilnya sangat sepadan dengan harapan teman-teman karena tuntutan-tuntutan tersebut ditandatangani oleh Ketua LP2M UIM," tutup Wadud.
3. DP MUI Kabupaten Bangkalan Mengimbau para Kaum Muslimin
Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1443 Hijriyah, Selasa (10/8/2021), Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Kabupaten Bangkalan menerbitkan surat imbauan kepada para Takmir Masjid, Mushola, dan pengurus Pondok Pesantren Se Kabupaten Bangkalan.
Imbauan tersebut disampaikan DP MUI Kabupaten Bangkalan melalui surat bernomor : 023/26-XV/DP.MUI/Bkl/I/2021 tertanggal 4 Agustus 2021.
“Mengimbau segenap kaum muslimin dan muslimat se Kabupaten Bangkalan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkap Ketua Umum MUI Kabupaten Bangkalan, KH Syarifuddin Damanhuri, Senin (9/8/2021).
Selain itu, DP MUI Kabupaten Bangkalan juga mengimbau kaum muslimin dan muslimat agar melaksanakan Khotmil Quran di masjid, musholla, dan di masing-masing pondok pesantren se Kabupaten Bangkalan dengan tetap mematuhi disiplin protokol kesehatan.
“Tingkatkan keimanan, ketaqwaan, shadaqah, keikhlasan serta secara khusyu’ berdzikir, bermunajat, dan berdoa memohon pertolongan Allah SWT agar kita semu mampu melewati hingga pandemi Covid-19 ini berakhir,” imbau Kyai Syarifuddin.