Berita Politik

Kata Golkar soal Bertebarannya Baliho Airlangga Hartarto: Sudah Direncanakan Jauh Sebelum Covid-19

Ketua Bappilu DPP Golkar Maman Abdurrahman mengatakan pemasangan baliho bergambar Airlangga Hartarto sudah direncanakan jauh hari sebelum pandemi.

Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO
Gambar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hertanto terpasang di 24 Kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan sebagai bakal calon Presiden Ri pada pemilihan 2024 mendatang. 

TRIBUNMADURA.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Golkar Maman Abdurrahman mengatakan pemasangan baliho bergambar Airlangga Hartarto sudah direncanakan jauh hari.

Maman mengatakan, dalam baliho juga dituliskan “Kerja Untuk Indonesia” yang bermakna untuk mengajak semuanya bekerja bersama bahu membahu untuk Indonesia.

"Di Golkar, kebetulan tahun 2021, ini memang tahun media dan penggalangan opini."

"Kenapa enggak 2020 dipasang bilboard? Kenapa enggak 2022?"

"Memang kita sudah merencanakan jauh-jauh hari sebelum pandemi tahun 2021."

"Programnya adalah memasang (baliho) ketua umum kita," jelas Maman, dikutip dari tayangan Catatan Demokrasi YouTube TV One, Selasa (10/8/2021).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, sekaligus anggota DPR RI Komisi VII Fraksi Partai Golkar Maman Abdurrahman.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, sekaligus anggota DPR RI Komisi VII Fraksi Partai Golkar Maman Abdurrahman. (TRIBUNPONTIANAK/RIDHOPANJIPRADANA)

Selain itu, menurut Maman, pemasangan baliho Airlangga juga mematuhi peraturan yang berlaku.

Sehingga tak ada yang salah dengan waktu dipasangnya baliho ini.

"Apa alasannya untuk menunda ? Kita kan enggak melanggar PPKM," lanjutnya.

Lebih lanjut, Maman juga membantah, pemasangan baliho ini menunjukkan ketidakpedulian partai terhadap situasi pandemi.

Dikatakannya, pemasangan baliho dengan bentuk kepedulian kepada masyarakat adalah dua hal yang berbeda dan tak bisa dikaitkan.

Ia menjelaskan, Partai Golkar terus gencar melaksanakan program membantu masyarakat di tengah pandemi.

"Kita membentuk klinik, buat bantuan vaksin, obat-obatan. Sembako juga,"

"Kecuali kalau hari ini, posisi kami sebagai partai yang tidak memberi supporting dalam penanganan pandemi."

"Ketua kami, Menko perekonomian juga ketua penanganan pandemi ini kok," jelasnya.

Baliho Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baliho Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Seperti diketahui, sejumlah politisi telah memasang wajah mereka di baliho-baliho, yang  juga pemangku jabatan di pemerintahan.

Diantaranya, Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Diduga, pemasangan baliho ini berkaitan dengan menjelang Pilpres 2024 nanti.

Kritik Fadli Zon: Krisis Empati, Tak Peka dengan Masyarakat

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon mengkritisi maraknya baliho para politikus yang terpasang di tempat umum.

Ia menilai pemasangan baliho ini tidak tepat apalagi di masa pandemi Covid-19.

"Memasang baliho/ bilboard adalah hak setiap orang."

"Yang menjadi masalah mungkin adalah timingnya, di tengah pandemi Covid-19, PPKM darurat,"  ucap Fadli Zon dalam tayangan Dua Sisi TV One, Selasa (9/8/2021).

Anggota DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon dalam kanal YouTube Fadli Zon Official 22 Oktober 2020. Terbaru, Fadli Zon mencuitkan lewat Twitternya tak puas jika Rektor UI Ari Kuncoro hanya melepaskan jabatan BUMN.
Anggota DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon dalam kanal YouTube Fadli Zon Official 22 Oktober 2020. Terbaru, Fadli Zon mencuitkan lewat Twitternya tak puas jika Rektor UI Ari Kuncoro hanya melepaskan jabatan BUMN. (YouTube Fadli Zon Official)

Menurutnya, saat ini masyarakat sedang dalam situasi krisis imbas dari pandemi.

Semestinya, para politikus tersebut lebih memperhatikan masalah yang dihadapi masyarakat, bukan soal karir politiknya.

Pasalnya, pemasangan baliho para politisi ini tak bisa dilepaskan dengan nuansa menjelang Pilpres 2024.

"Kalau dalam keadaan normal itu orang bisa menilai berbeda."

"Tapi dalam keadaan krisis, pemasangan baliho itu bisa dinilai krisis empati."

"Krisis empati yang artinya tidak memiliki kepekaan terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat," jelasnya.

Selain itu, kata Fadli Zon, politikus yang gencar memasang baliho cenderung memiliki hasil survei politik atau elektabilitas yang rendah.

"Liat surveinya dong, yang biasanya pasang baliho paling banyak itu yang surveinya rendah," imbuh dia.

Fadli Zon menuturkan ada beberapa aspek penting yang perlu dibutuhkan politisi saat berkomunikasi di tengah pandemi saat ini.

Di antaranya, soal integritas, kerendahan hati, dan empati.

Untuk itu, pemasangan baliho ini tak mencerminkan ketiga aspek tersebut.

Sehingga, tidak salah jika nantinya masyarakat akan sulit mempercayai pemerintah.

"Masyarakat yang kesusahan sulit mempercayai para pengambil keputusan karena dia tidak memikirkan prioritas."

"Yang dipikiran itu dirinya sendiri, untuk maju Pilpres 2024. padahal ini masih 2021," tuturnya.

Simak artikel lain terkait baliho Puan Maharani

Simak artikel lain terkait Pilpres 2024

Simak artikel lain terkait Airlangga Hartarto

FOLLOW JUGA:

 
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan di Balik Pemasangan Baliho Airlangga Hartarto, Golkar: Sudah Program Jauh-jauh Hari

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved