Berita Malang
Tempat Isolasi Mandiri Terpadu di Kabupaten Malang Belum Banyak Diminati, Begini Langkah Pemkab
Tempat isolasi mandiri terpadu (isoter) di Kabupaten Malang masih sepi peminat, hanya dihuni 35 orang.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Pasien Covid-19 di Kabupaten Malang masih belum banyak yang menempati tempat isolasi mandiri terpadu (isoter).
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang mengakui, minat pasien Covid-19 menempati tempat isolasi mandiri terpadu masih rendah.
"Pemahaman masyakat masih belum bisa mengakui saat terkonfirmasi Covid-19. Kenyataan lapangan seperti itu (minat rendah)," kata Firmando Hasiholan Matondang ketika dikonfirmasi pada Rabu (11/8/2021).
Masyarakat (yang terkonfirmasi Covid-19) merasa tidak apa-apa padahal mereka carier atau pembawa virus," sambungnya.
"Nah dibawa ke isoter itu agar mereka terpusat dan mudah dipantau kondisi penyembuhannya," tambah dia.
Baca juga: Kabupaten Tuban Masuk Wilayah PPKM Level 3, Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Belum Diperbolehkan
Menurut Firmando, pemindahan masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala menuju tempat isolasi terpadu akan mempercepat kesembuhan yang bersangkutan dari virus corona.
Dari data terkini, dari 2127 warga positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, hanya 35 orang yang mau dipindahkan menuju tempat isolasi terpadu.
Pemkab Malang menyediakan tempat isoter di setiap kecamatan. Jika diakumulasi daya tampung seluruh isoter mencapai 1.000 bed lebih.
"Terakhir tadi hanya 35 orang yang menjalani isoter. Terisi di (Kecamatan) Kepanjen, Dampit, Bululawang, Tirtoyudo, Ampelgading dan Turen," ucap mantan Camat Pakis ini.
Menanggapi problematika tersebut, Fimando menyatakan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah edukatif. Salah satunya sosialisasi dengan menggandeng tokoh masyarakat.
"Kami sebenarnya sudah bergerak bagaimana edukasi melibatkan tokoh masyarakat. Harapannya begitu ada pasien positif begitu bisa diarahkan ke isoter," tutup Firmando.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat tak menampik jika peningkatan kesadaran masyarakat agar mau dirawat di isoter masih menjadi pekerjaan rumah.
Wahyu menegaskan, pihaknya bersedia memenuhi kebutuhan hidup dan perawatan medis bagi warga yang menjalani isolasi terpadu.
"Kami akan menyiapkan semuanya. Semua hal, menyangkut ketersediaan obat-obatan, makanan dan oksigen," tandas Wahyu. (ew)