Berita Pamekasan

Pertalite Khusus Dihapus di SPBU Pamekasan, Konsumen Kecewa hingga Terpaksa Beli Pertalite Biasa

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pamekasan, sudah tidak meneyediakan lagi Bahan Bakar Minyak ( BBM) , Warga Pamekasan kecewa.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Elma Gloria Stevani
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Petugas SPBU Trunojoyo, Pamekasan, sedang mengisi BBM petalite biasa pada sepeda motor, Rabu (18/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Madura Network, Muchsin Rasjid

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Sejak seminggu belakangan ini, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pamekasan, sudah tidak meneyediakan lagi Bahan Bakar Minyak ( BBM)  jenis Pertalite Khusus (PLK). Akibatnya, warga yang selama ini menggunakan PLK bertanya-tanya, kenapa Pertamina menghentikan penjualan PLK ini.

Pantauan di lapangan, di SPBU Jl Raya Sumenep, Buddagan, Pamekasan, terlihat beberapa pengendara sepeda motor yang tidak mengerti jika PLK sudah dihapus, masih antri di jalur pompa PLK.

Namun ketika petugas SPBU di lokasi itu memberitahu jika, sudah tidak menyediakan PLK, konsumen nampak kecewa. Sehingga mau tidak mau warga terpaksa membeli Pertalite biasa seharga Rp 7.650 per liter.

Begitu juga di SPBU Trunojoyo, Pamekasan, pompa  yang selama ini digunakan untuk PLK, sementara tidak difungsikan lagi.

Warga yang hendak mengisi sepeda motornya dengan BBM Pertalite PLK, langsung menuju ke pompa yang melayani Pertalite biasa.

Awalnya BBM jenis PLK ini diluncurkan Pertamina di wilayah Madura, Sabtu (21/11/2020). BBM ini dinamanakan Program Langit Biru (PLB) lewat promosi harga pertalite seharga premium Rp 6.450 per liter. Harga itu lebih rendah atau berhemat Rp 1.200 per liter dari pertalite biasa. Layanan PLK ini hanya diperuntukan bagi konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota (angkot), mobil penumpang umum (MPU), serta taksi plat kuning.

Berselang bebarapa bulan kemudian harga PLK ini diam-diam dianaikkan Rp 400 per liter atau menjadi Rp 6.850 per liter. Selanjutnya PLK naik lagi Rp 400 per liter atau menjadi Rp 7.250 per liter. Dan selama Pertamina menaikkan PLK sebanyak dua kali, sebagian besar konsumen tidak tahu.

Karena sudah menjadi kebiasaan bagi konsumen mengisi tangki BBM sepeda motornya bukan dalam hitungan liter, melainkan mengisi sepeda motornya dengan membayar Rp 10.000, Rp 15.000 atau Rp 20.000. Sehingga wajar, jika konsumen tidak mengerti kalau PLK sudah naik.

Pengawas SPBU Trunojoyo, Iswanto, kepada TribunMadura.com, Rabu (18/11/2021) mengatakan, pihaknya medapat kiriman PLK terakhir pada Senin (9/8/2021) dan setelah itu tidak ada kiriman lagi, lantaran mendapat informasi dari Pertaminya, jika PLK dihapus dan komsumen diarahkan pada pertalite biasa seharga Rp 7.650 per liter  dan pertamax Rp 9.000 per liter.

Diakui, ketika PLK ini dihapus, petugas SPBU yang melayani pertalite memberitahu kepada konsumen, jika PLK sudah dihapus dan pihaknya tidak menyediakan lagi. Namun katanya, masih banyak konsumen yang menanyakan, penghentian ini sampai kapan. Dan untuk lebih jelasnya, disarankan menghubungi Depo Pertamina Camplong, Sampang.

“Memang, ketika kami memberitahu kepada konsumen yang selama ini membeli PLK, mereka kaget dan bertanya, kenapa dihapus dan sampai kapan. Apakah nanti masih ada lagi PLK atau semacamnya, yang harganya di bawah pertalie biasa. Kami tidak bisa menjawab, karena bukan wewenang kami,” kata Iswanto.

Simak artikel lain terkait Kabupaten Pamekasan

Simak artikel lain terkait Madura

Simak artikel lain terkait SPBU

FOLLOW JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved