Berita Trenggalek

Lebih Murah dari Rekomendasi Presiden, Harga Tes Swab PCR di RSUD dr Soedomo Trenggalek Rp 350 Ribu

Harga tes swab PCR di RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek Rp 350 ribu, bahkan sebelum diminta Pemerintah.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AFLAHUL ABIDIN
RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek, Rabu (7/7/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Harga tes swab PCR di RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek dipatok lebih murah ketimbang rekomendasi Pemerintah.

Direktur RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek, Sunarto mengatakan, sudah sejak lama harga tes PCR di rumah sakit itu lebih murah ketimbang permintaan Presiden.

"Tarif tes PCR di kami sudah di bawah harga itu. Dari dulu tarif kami Rp 350 ribu," kata Sunarto, Kamis (19/8/2021).

Ia menjelaskan, harga tes PCR di RSUD dr Soedomo sempat sekitar Rp 900 ribu ketika awal Covid-19 melanda.

Tapi tak lama kemudian, kata dia, harga tes PCR diturunkan.

Baca juga: Ternyata ini Penyebab Harga Tes Swab PCR Mahal, Ada Pengaruh Harga Reagen hingga Pajak

"Dengan pertimbangan kepantasan, kemampuan (warga), jadi kami turunkan menjadi segitu," sambung Sunarto.

RSUD tipe C itu memiliki dua alat tes PCR. Masing-masing terdiri dari dua mesin ekstraksi dan dua mesin pembacaan.

Setiap mesin dapat dipakai untuk 98 sampel untuk setiap running.

Sementara dalam sehari, mesin bisa dipakai untuk dua sampai tiga kali running. Tergantung permintaan dan kebutuhan.

Jika dirata-rata, RSUD tersebut melayani pengetesan PCR antara 70-300 sampel setiap hari.

Mayoritas dari jumlah itu adalah sampel yang dikirim dari dinas kesehatan (Dinkes).

Baca juga: National Hospital Surabaya Turunkan Harga Tes Swab PCR, Ini Daftar Harga Tes Swab Terbarunya

"Sementara untuk masyarakat umum, kami rata-rata melayani antara 20-30 orang," ucapnya.

Hasil tes PCR di RSUD dr Soedomo juga bisa keluar dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Jadi kalau running pagi itu, sekitar jam dua belas atau jam satu siang, hasil sudah keluar," tutur dia.

"Kalau running siang, jam empat atau lima sudah keluar," sambungnya.

Dengan kecepatan keluarnya hasil itu, pihak rumah sakit bisa mendeteksi lebih dini kondisi pasien yang masuk ke rumah sakit. Apakah dia terpapar Covid-19 atau tidak.

"Itu juga kenapa kematian akibat Covid-19 di Trenggalek tergolong tinggi. Karena ketika mereka meninggal, statusnya sudah diketahui," katanya.

" Mungkin akan beda dengan di tempat-tempat yang akses PCR-nya lama," tuturnya. (fla)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved