Berita Malang
Dari 7 Kebakaran di Kota Malang, Lowokwaru Dominasi Kasus, Damkar Imbau Warga Perhatikan Hal-Hal Ini
Kepala UPT Damkar Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, ada tujuh kejadian kebakaran di Kota Malang terjadi selama September 2021.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - UPT Damkar Kota Malang mengimbau masyarakat Kecamatan Lowokwaru untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi kebakaran.
Kepala UPT Damkar Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, ada tujuh kejadian kebakaran di Kota Malang terjadi selama September 2021.
Dari jumlah tersebut, empat kebakaran di antaranya terjadi di wilayah Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
"Di bulan September, untuk kasus kebakaran terbanyak memang berada di Kecamatan Lowokwaru, yaitu sebanyak empat kejadian. Disusul Kecamatan Sukun, Klojen dan Kedungkandang, masing-masing satu kali kejadian," kata dia, Sabtu (9/10/2021).
Dirinya menjelaskan untuk penyebab kebakaran, masih didominasi oleh korsleting listrik.
Baca juga: Mantan Istri Liburan dengan Lelaki Lain, Pria Sampang Terbakar Api Cemburu, Lakukan Hal Tak Terduga
Karena kondisi kabel yang sudah lama dan kurangnya pengecekan secara berkala, menjadikan sambungan listrik di rumah menjadi rawan terjadinya korslet.
"Memasuki musim penghujan seperti ini, masyarakat wajib lebih waspada terhadap sambungan kabel di rumah. Karena kebakaran tidak bisa diprediksi, namun bisa dicegah," tambahnya.
Menanggapi angka kebakaran di Kota Malang yang masih cukup tinggi, UPT Damkar Kota Malang juga mengantisipasi dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan berbagai instansi di Kota Malang.
Hal ini bertujuan, untuk memberikan tindakan antisipasi apabila terjadi kebakaran, sehingga tidak terjadi korban jiwa maupun luka-luka.
"Sejak Januari-September 2021, kami sudah melatih sebanyak 170 orang yang terdiri dari masyrakat umum, karang taruna dan beberapa pemilik usaha," jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, pelatihan pemadaman kebakaran ini sudah digelar di 57 kelurahan di Kota Malang.
Angka tersebut memang masih belum maksimal, karena anggaran yang ada juga terbatas dan masih difokuskan untuk penanganan Covid 19.
"Apabila tidak ada kendala dan anggaran yang memadai, kami akan menggelar kembali di tahun depan. Sesuai dengan rencana yang sudah kami susun," tandasnya.