Berita Trenggalek
Kabupaten Trenggalek Masih di Level 3, Ini Target yang Perlu Dilakukan Jika Ingin Turun ke Level 2
Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Trenggalek masih berada pada angka 27,25 persen dari target sasaran.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek masuk dalam wilayah PPKM Level 3 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 47/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, Saeroni mengatakan, penyebab Kabupaten Trenggalek masih berada di PPKM Level 3 adalah cakupan vaksinasi Covid-19 yang masih rendah.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun Dinkes PPKB Trenggalek per 7 September 2021 menyebutkan, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama masih berada di angka 27,25 persen dari target sasaran.
Sementara vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Kabupaten Trenggalek masih berada pada angka 18,17 persen.
Untuk turun ke level 2, kata Saeroni, salah satu indikator yang harus dicapai adalah vaksinasi dosis pertama mencapai 50 persen ke atas. Serta vaksinasi untuk lanjut usia mencapai 40 persen dari total sasaran.
Baca juga: 3 Upaya Baddrut Tamam Agar Covid-19 Pergi dari Pamekasan, Ajak Masyarakat Ikut Ambil Bagian
“Ini kita [Trenggalek] belum bisa mencapai itu,” kata Saeroni, Sabtu (9/10/2021).
Cakupan vaksinasi yang masih rendah, lanjut dia, disebabkan kedatangan dosis yang juga terbatas. Hingga saat ini, jumlah vaksin yang telah disuntikkan ke warga mencapai 266.746 dosis.
Sementara dosis yang tersisa di Gudang Farmasi Dinkes PPKB hingga saat yang sama berjumlah 10.695 dosis.
Meski demikian, Saeroni menyebut kondisi Covid-19 di Kabupaten Trenggalek telah membaik. Hal itu terlihat dari beberapa indikator.
“Kalau dari indikator kapasitas respons dan transformasi atau penularan di komunitas, itu Trenggalek sudah di level 1. Tetapi, karena vaksinasinya yang masih kurang dari 50 persen. Ini kita levelnya tetap level 3,” ujar dia.
Pemkab Trenggalek berharap kedatangan vaksinasi di wilayah tersebut bisa lebih cepat ke depannya. Sehingga proses vaksinasi juga bisa melaju lebih kencang.
“Untuk dapat mencapai 50 persen, kita masih harus memvaksinasi sekitar 150.000-an dosis. Itu untuk semua masyarakat. Termasuk lansia, pelajar, dan lain-lain,” tuturnya. (fla)