Berita Viral

Kronologi Kasus Kematian Anjing Canon di Aceh, Satpol PP Bantah Ada Penyiksaan, Ahli Menanggapi

Anjing canon diduga dianiaya hingga meninggal oleh anggota Satpol PP di Aceh saat dievakuasi.

Penulis: Ayu Mufidah | Editor: Mujib Anwar
Tangkapan layar unggahan video Instagram rosayeoh
Beberapa petugas Satpol PP Aceh Singkil tampak akan membawa anjing canon 

Ia menyebut, evakuasi anjing canon dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara pemilik dan anggota musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) setempat.

"Anjing itu dievakuasi karena sudah banyak wisatawan dikejar-kejar. Ada juga pengunjung yang digigit. Saya juga pernah dikejar, makanya kita evakuasi," kata Ahmad Yani.

Menurut Ahmad Yani, saat dilakukan evakuasi, anjing yang diketahui bernama canon tersebut langsung dimasukkan ke dalam keranjang oleh pemilik.

"Awalnya, disuruh petugas yang masukkan dalam keranjang. Jadi karena rantai di leher panjang, petugas menekan (rantai) dengan kayu, agar jarak anjing lebih dekat. Namun, anjing melawan hingga rantai putus dan petugas pun lari," kata Ahmad Yani.

Selanjutnya, menurut Ahmad Yani, pemilik anjing yang memasukkan anjing canon tersebut ke dalam keranjang.

Ia membantah ada maksud menyiksa dan membunuh anjing itu.

"Mana mungkin kami bunuh anjing itu. Kalau niat kami bunuh, kenapa tidak kami lempar ke laut saja, kan mati juga. Tidak ada kami menyiksa atau membunuh," kata Ahmad Yani.

Menurut Ahmad Yani, anjing canon itu diduga mati saat dalam perjalanan dengan menggunakan kapal ke Aceh Singkil.

Sedangkan seekor anjing lain yang diberi nama coco juga dievakuasi dari lokasi yang sama dan berhasil sampai dengan selamat.

"Saat dievakuasi, canon masih sehat, tapi dia mati dalam perjanan. Padahal perlakuan petugas terhadap kedua ekor anjing itu sama," unkgpa dia.

"Yang mati, setelah kami laporkan ke Bapak Sekda dan difoto, (direkam) video, lalu kami kubur. Sedangkan yang masih hidup kami kasih makan, kami rawat," kata dia.

Baca juga: Balasan Tak Terduga Wanita Tolong Pria Asing saat Kritis, Terima Paket Misterius, Haru Tahu Isinya

Tanggapan Ahli

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, AB Widyanta menanggapi penyiksaan hewan seperti itu.

Ia mengatakan bahwa dengan sorotan dunia terhadap kasus penyiksaan hewan yang dijadikan konten media sosial oleh masyarakat Indonesia.

Menurutnya itu adalah bentuk kritik keras bagi negara ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved