Berita Batu
Miris, Balita jadi Korban Kekerasan Ayah Tiri di Kota Batu Pemkot Langsung Turun Tangan
Kasus terbaru menimpa seorang bayi berusia di bawah lima tahun atau balita menjadi korban kekerasan oleh lelaki yang akan menjadi ayah tirinya
Penulis: Benni Indo | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, BATU – Kekerasan terhadap anak kembali terjadi di Kota Batu. Peristiwa terbaru ini menjadi peristiwa yang kesekian kalinya di Kota Batu.
Meskipun sejumlah penghargaan sebagai kota layak anak diterima, namun nyatanya sejumlah kekerasan terhadap anak terus terjadi di Kota Batu.
Kasus terbaru menimpa seorang bayi berusia di bawah lima tahun atau balita menjadi korban kekerasan oleh lelaki yang akan menjadi ayah tirinya. Peristiwa tersebut dilaporkan ke Polres Batu pada Sabtu (26/10/2021).
Pelaku yang masih berusia 25 tahun sudah diamankan polisi. Sedangkan korban tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Tingkat IV Polda Jawa Timur, Kota Batu. Ibu korban mendampingi selama perawatan di RS.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko datang menjenguk korban dan ibunya di RS Bhayangkara Tingkat IV Polda Jawa Timur, Selasa (26/10/2021). Dewanti menjelaskan, kondisi anak dan ibunya sudah mulai membaik.
“Saat kami jenguk, ibunya banyak diam. Justru kami yang banyak bertanya. Kondisinya sudah mulai membaik,” katanya seusai menjenguk korban, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Alun-Alun Kota Batu Kembali Dibuka, Pengunjung Wajib Siapkan Aplikasi PeduliLindungi di Ponselnya
Pemkot Batu berencana untuk mendampingi ibu korban agar ketika kembali ke masyarakat bisa mandiri. Lalu bisa menjaga anaknya dengan baik. Dewanti memang menaruh perhatian terhadap kondisi ibu dan anak pasca menjalani perawatan.
Menurut Dewanti, akan tidak mudah bagi ibu dan anaknya ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat.
“Oleh sebab itu, perlu ada pendampingan yang intensif,” ujar perempuan yang juga dosen psikologi tersebut.
Dewanti tidak menceritakan detail kasus yang terjadi sebenarnya. Katanya, kasus tersebut menjadi catatan tersendiri dan akan didalami oleh dinas terkait.
“Tidak semua kasus itu sama, dalam kasus ini ada hal-hal yang menjadi individual. Ibu, perilaku dan kehidupannya harus dilihat secara komprehensif baik secara ekonomi maupun sosial,” kata Dewanti.
Kompol drg Wahyu Ari Prananto yang mendampingi Dewanti saat mengunjungi RS mengatakan, kondisi anak dan ibunya sudah mulai membaik. Ada sejumlah luka bakar di wajah, lengan dan kaki. Luka akar tersebut diduga akibat bekas api rokok.
Selain itu, juga ada luka bakar akibat air panas. Meski begitu, Wahyu menegaskan kalau anak yang menjadi korban kondisinya membaik.
“Dari dokter forensik mengatakan luka terjadi dalam fase tertentu, ada luka baru dan lama. Ada infeksi dan luka bakar. Masih kami susun laporannya,” terangnya.
Luka yang ada pada korban sudah mengering dan sembuh. Korban sendiri dikatakan Wahyu sendiri secara umum dalam kondisi sehat.