Berita Pamekasan

Pamekasan Punya Tamanan Unggulan Bawang Merah yang Siap Dikembangkan Bernilai Ekonomis Tinggi

selama ini varietas bawang merah di Pamekasan, belum dikelola secara profesional dan tidak mendapat sentuhan tekhologi

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/MUCHSIN RASJID
Peneliti Bidang Pasca Panen, BPTP Jawa Timur, Sri Satya Antarlina (berkacamata), saat memberikan sertifikat kepada salah satu peserta bimtek penyuluh dan petani, Sitti Nurul Aini Siska. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Ternyata Pamekasan memiliki tanaman unggulan berupa bawang merah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Hanya saja, selama ini varietas bawang merah ini, belum dikelola secara profesional dan tidak mendapat sentuhan tekhologi, sehingga hasil produksinya tidak bisa meningkat dan harganyapun fluktuatif.

Karena itu, hendaknya di Pamekasan kini saatnya untuk mengembangkan budidaya bawang merah. Sebab bawang merah Pamekasan, sudah dikenal sebagai penghasil bawang merah varietas Manjung yang kualitasnya bagus. Namun pengelolaanya masih bersifat tradisional.

Peneliti Bidang Pasca Panen, Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Sri Satya Antarlina, mengatakan kepada Surya, seusai memberikan sambutan, Bimbinga Teknis (Bimtek) Penyuluh dan Petani Budidaya Tanaman Bawang Merah dan Padi, kerja sama Kementerian Pertanian RI dengan Komisi IV DPR RI, di salah satu hotel di Jl Raya Panglegur, Pamekasan, Kamis (28/10/2021).

Sri Satya Antarlina, yang saat itu mewakili kepala BPTP Jatim, menilai bawang merah produk unggulan lokal Pamekasan memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan dan dikelola dengan sentuhan tekhnolgi. Ke depan, bawang merah bukan lagi hanya terbatas sebagai olahan bumbu saja. Namun bagaimana juga industri bawang merah penting dikembangkan.

“Bawang merah Pamekasan memiliki prospek sangat bagus untuk dikembangkan. Nah, kan potensi sudah ada. Tapi hasil produksnya masih belum maksimal. Jadi sudah saatnya sekarang ini Pamekasan untuk mengembangkan bawang merah melalui budidaya tekhnologi,” ujar Sri Satya Antarlina.

Baca juga: BKPSDM Pamekasan Pastikan Tak ada Kecurangan Selama SKD CPNS dan PPPK, Tapi Ratusan Peserta Gugur

Menurut Sri Satya Antarlina, belakangan ini industri-industri berbasis bawang merah cukup berkembang dan memiliki prospek bagus. Sebab kalau hanya yang dikelola sebatas bawang merah dalam bentuk segarnya saja, maka bila masa panen raya tibang, pastinya tidak awet untuk disimpan dalam waktu lama dan bisa membusuk. Bahkan, harganya jatuh. Ini yang harus diantisipasi.

Dijelaskan, pengembangan bawang merah dengan sentuhan tekhnolgi ini, bukan sebatas menyediakan segarnya saja, tapi juga industri berbasis bawang merah, berupa bawang merah goreng. “Kalau sudah dikelola dengan budidaya tekhnologi, maka bukan hanya produksinya yang meningkat, tapi nilai tambahnya juga ikut terangkat,” papar Sri Satya Antarlina.

Ditambahkan, untuk pengembangan bawang merah dengan budidaya tekhonologi ini, maka petani harus minta pendampingan dari dinas pertanian. Dan di Jawa Timur ini, hanya segelintir daerah yang sudah mengembangkan budidaya bawang merah, di antaranya Probolinggo, Sumenep dan Nganjuk.

Dalam bimtek penyuluh dan petani budidaya tanaman dan padi ini, dibuka oleh Slamet Ariyadi, anggota Komisi IV DPR RI, dari Partai Amanat Nasional (PAN), Dapil Jatim XI. Bimtek ini, diikuti sekitar 70 peserta petani melenial dan tradisional dari beberapa kecamatan di Pamekasan. Pemateri budidaya tanaman bawang merah, Tri Sudaryono, Peneliti Utama, BPTP Jatim. Dan hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pamekasan, Ajib Abdullah dan Ketua DPD PAN Pamekasan, Abdul Haq.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved