Berita Surabaya
Strategi Bisnis UMKM Rajungan Bu Riza Bertahan saat Pandemi, Tetap Eksis di Kalangan Pecinta Sambal
UMKM Rajungan Bu Riza sukses bertahan saat pandemi Covid-19 ketika usaha-usaha lainnya terpaksa gulung tikar.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Untuk menambah pemasukannya, ia berinovasi dengan menjual menu makanan harian. Berupa berbagai olahan sayur dan lauk pauk.
Pemasarannya tetap dengan online. Termasuk, dengan layanan Go Food. "Ini lumayan membantu. Karena saya nggak punya toko, semuanya juga online. Jadi terbantu sekali," katanya.
"Kalau tidak ada (penjualan) secara online, kami mungkin sudah tutup. Itulah enaknya berjualan secara online," katanya.
Berkat inovasinya tersebut, usahanya kini telah bangkit. Produknya semakin banyak dikenal masyarakat. Bahkan, telah menjangkau 30 toko waralaba di Surabaya.
"Ada salah satu toko waralaba yang mencari produk saya untuk dipasarkan di toko mereka. Sekarang, produksi kami sudah pulih kembali seperti sebelum pandemi. Bahkan lebih," katanya.
Berkat ketekunannya juga, Rajungan Bu Riza mendapat atensi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM. "Perwakilan dari Kementerian bahkan melihat proses produksi kami karena kami dianggap menjadi salah satu yang bertahan," katanya.
Riza menjadi satu di antara pelaku UMKM yang bangkit di saat pandemi di Surabaya. Data Dinas Perdagangan Kota Surabaya, UMKM justru tumbuh di masa pandemi.
Penambahan ini terjadi karena banyaknya peralihan mata pencaharian masyarakat. Terutama, karena PHK akibat pandemi Covid-19.
"Berdasarkan data kami di 2021, sudah ada 45 ribu UMKM di Surabaya. Meningkat sekitar 25 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati.
Dari total tersebut, sebanyak 19 ribu di antaranya menjual berbagai produk mandiri. Lainnya, merupakan toko kelontong.
"Sedangkan mayoritas dari 19 ribu tersebut memang menjual produk kuliner. Ini banyak muncul di masa pandemi," katanya.
Menariknya, masa pandemi juga membuat pelaku UMKM bertransformasi dalam berjualan. Di antaranya, dengan berjualan secara online melalui e-Commerce, di antaranya Tokopedia hingga GO-FOOD.
"Berkat adanya pemasaran secara online, pasarnya semakin luas. Sekarang yang jualan secara online justru lebih banyak," kata Wiwiek.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga memastikan intervensi pemerintah untuk ikut memberikan pelatihan pemasaran secara online. "Kalau mau semakin laku, memang harus berjualan secara online. Pemerintah siap hadir untuk ikut memberikan pendampingan," katanya. (bob)