Berita Tulungagung
Siswa Tulungagung Terjatuh saat Latihan Panjat Dinding Alami Pendarahan Otak, Begini Kata Kepsek
Siswa SMK Tulungagung terjatuh dan mengalami pendarahan otak saat berlatih panjat dinding di GOR Lembupeteng Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Kepala SMKN 3 Boyolangu Tulungagung, Rofiq Suyudi angkat bicara terkait insiden kecelakaan yang menimpa seorang siswanya berinisial ACA (17).
Sebelumnya, siswa kelas X jurusan listrik tersebut terjatuh dan mengalami pendarahan otak saat berlatih panjat dinding di GOR Lembupeteng Tulungagung.
Akibat kecelakaan itu, korban harus menjalani operasi di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Rofiq Suyudi menegaskan, kegiatan panjat dinding itu bukan kegiatan sekolah.
"Kami tidak punya ekstra kurikuler panjat dinding. Yang ada hanya pecinta alam," terang Rofiq, Minggu (31/10/2021).
Rofiq menjabarkan, ekstra kurikuler pecinta alam diisi dengan kegiatan konservasi alam, penghijauan, bersih pantai atau sungai.
Baca juga: Siswa SMK Tulungagung Tak Sadarkan Diri, Terjatuh dari Papan Panjat Dinding, Kepalanya Bentur Besi
Di dalamnya tidak ada materi panjat dinding yang merupakan cabang olahraga prestasi.
Jika pun ada materi panjat tebing, materinya berupa keterampilan pragmatis ketika menghadapi tebing yang curam.
Ekstra kurikuler ini juga sudah vakum hampir dua tahun karena pandemi virus Corona.
Kini setelah situasi pandemi telah membaik, ekstra kurikuler juga belum aktif.
"Tidak pernah diajarkan materia panjat dinding untuk olahraga prestasi. Kami tidak punya sarana dan alat," sambung Rofiq.
Dari penelusurannya, sebelumnya para siswa berkomunikasi lewat grup Whatsapp.
Mereka mengumumkan siapa yang berminat pada panjat dinding agar datang ke GOR Lembupeteng pada Minggu lagi.
Dari pengumuman itu akhirnya terkumpul 15 orang yang tertarik belajar panjat tebing untuk tujuan olahraga prestasi.
"Ada salah satu mantan siswa kami, dia pernah jadi atlet panjat dinding diminta untuk mengisi materi," ungkap Rofiq.