Perahu di Tuban Terbalik

BPBD Ungkap Kendala Pencarian Korban Perahu Terbalik di Tuban, Singgung Soal Arus Bengawan Solo

Hingga kini, sudah ada 10 orang yang ditemukan dalam kondisi selamat selanjutnya dirawat di Puskesmas Rengel. 

Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Mohammad Sudarsono
Proses pencarian korban kapal tenggelam di sungai bengawan Solo oleh petugas, tepatnya di desa Ngadirejo Kecamatan rengel, Tuban 

TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Pencarian korban kapal tenggelam di Sungai bengawan Solo dihentikan.

Hal itu dilakukan karena cuaca yang sudah mulai gelap, sehingga tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.

"Pencarian hari pertama ini dihentikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto saat berada di posko terpadu yang berada di balai desa Ngadirejo, Rabu (3/11/2021).

Yudi menjelaskan, proses pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi.

Sementara hingga kini, sudah ada 10 orang yang ditemukan dalam kondisi selamat selanjutnya dirawat di Puskesmas Rengel. 

Baca juga: Catatkan Rekor Lagi Cristiano Ronaldo Tak Meninggi, Malah Puji Pelatih Atalanta yang Repotkan Timnya

Sedangkan untuk korban yang dinyatakan belum ditemukan yang sebelumnya 7 orang, diralat menjadi 6 orang. Sebab, 1 orang di antaranya bukan penumpang kapal penyebrangan tradisional yang tenggelam.

"10 orang ditemukan, sedangkan 6 orang belum ditemukan. Sebanyak 6 orang ini merupakan data yang didapat dari korban  yang selamat," ungkapnya.

Masih kata Yudi, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian dengan menyisir wilayah sungai radius 9 kilometer dari titik kapal tenggelam.

Selama pencarian, pihaknya juga mengungkap kendala yang dialami oleh tim evakuasi.

Di antaranya arus deras dan kondisi ketinggian air yang masuk pada siaga hijau, sehingga mempengaruhi pencarian.

"Ada kendala yaitu arus kencang, kita sudah cari hingga radius 9 KM. Untuk kedalaman air bisa 15,8 meter, besok akan dilanjutkan lagi," pungkasnya.

Data sementara dari posko terpadu yang berada di Balai Desa Ngadirejo, ada 10 korban yang dinyatakan selamat.

Pertama Mujianto asal Sale, Rembang. Arif Dwi Setyawan asal Rengel. Budi asal Ngadirejo, Rengel. Nofi Andi Susanto asal Sidorejo, Tuban. Tasmiatun Nikmah, Abdul Hadi, Abdullah Dimiati, asal Maibit, Rengel. Tarmuji, Rengel.

Kemudian Hafis dan Madiyani, asal Kanor, Bojonegoro.

Selain itu juga ada enam yang dilaporkan belum ketemu yaitu Toro, asal Sale, Rembang. Basori, asal Maibit, Rengel. Kasian (pengemudi kapal), Erma Fitianti, Dian Purnama, asal Kanor, Bojonegoro. Sutri asal Maibit, Rengel.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan air terjadi di sungai penghubung Tuban-Bojonegoro, tepatnya di Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Tuban, Rabu (3/11/2021), sekitar pukul 09.30 WIB. 

Perahu penyebrangan yang menghubungkan Kecamatan Rengel dengan Kanor Bojonegoro itu, terguling di tengah sungai karena terhempas arus yang kencang.  

Baca juga: Kecurigaan BNN Soal Pabrik Sabu di Lumajang, ada Dugaan Masuk Jaringan Kartel Internasional

Belasan orang penumpang perahu jadi korban, seketika tenggelam di sungai bengawan solo tersebut. Begitupun dengan sepeda motor yang dimuat sekitar 7 unit ikut jatuh ke sungai. 

Menurut Kapolres Tuban, AKBP Darman, dari informasi yang didapat ada sekitar 15 orang penumpang. 
Sementara ada beberapa yang sudah dinyatakan selamat lalu dibawa ke puskesmas rengel. 

"Yang belum ketemu masih dilakukan pencarian, petugas masih terus kordinasi untuk pencairan," pungkasnya.(nok)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved