Mesir Kuno
Terukir di Lukisan Kuno, Cara Orang Mesir Kuno Menghukum Penjahat, Hingga Pakai Cara di Luar Nalar
Meski ada polisi hingga detektif yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, di zaman Mesir kuno punya cara tersendiri dalam penyelesaian masalah.
Mesir Kuno punya penyelidik TKP
Sebagian besar penyelidikan dimulai dengan seseorang menceritakan sesuatu, seorang warga akan mengantri di luar gedung pengadilan untuk mengeluh tentang tetangganya, dan jika memang benar serius kejahatannya, penyelidik akan dikirim melakukan kerjanya.
Penyelidikan ini dilakukan menyeluruh, dan tidak hanya mengandalkan dugaan, mereka juga menanyai para saksi, menginvestigasi TKP, bahkan menyusun peragaan ulang untuk menguji teori kejahatan tersebut, serta memiliki catatan rinci tuduhan di masa lalu yang bisa mereka cek untuk mengawasi catatan kriminal orang-orang.
Ketika sebuah makam dicuri di masa kekuasaan Ramses IX, ia mengirimkan satu tim investigator untuk mengecek setiap makam di wilayah itu, memastikan jika pencuri telah membobol lainnya. Tim pun menemukan terowongan yang dipakai para pencuri untuk amsuk, mengukur lebar dan panjangnya, dan bahkan membuat tebakan terdidik mengenai peralatan yang dipakai mereka untuk membobol masuk.
Kemudian mereka mulai mencari para tersangka, mengecek catatan kota untuk mencari orang berpengalaman tambang dan catatan kejahatan pencurian, membawa mereka, dan memulai investigasi.
Saksi dan tersangka dipukuli sampai mereka berbicara
Saat mencari jawaban, para detektif tidak memainkannya dengan baik, mereka malah memukuli orang-orang tanpa belas kasih sampai mereka mengaku.
Tidak hanya para tersangka, tapi juga para saksi dipukuli sampai mereka menceritakan cerita mereka, ada juga catatan anak-anak, budak-budak dan istri-istri tersangka ikut disiksa dengan tali setelah ditarik dari rumah mereka sampai mereka menceritakan sesuatu.
Pengakuan dibandingkan dengan bukti
Memang terdengar barbar, oleh karena itu agar menjaga martabat Mesir kuno, penyelidikan juga dilakukan dengan membandingkan bukti yang ada.
Baca juga: Ternyata Bibi dan Tubagus Joddy Sempat Gantian Menyetir Mobil di Lokasi ini, Sebelum Kecelakaan
Saksi ditakut-takuti dengan ancaman mutilasi jika berbohong
Terkadang, konsekuensi berbohong kepada pengadilan jauh lebih besar daripada konsekuensi kejahatan itu sendiri, karena ada yang diancam dengan mutilasi.
Korupsi merajalela
Semua investigasi ini merupakan pekerjaan berat, dan konon katanya jika yang mengalami kejahatan bukan orang penting maka tidak akan diusut dan pengadilan sudah sering menerima suap dan korupsi.
Masalah korupsi ini sudah lama ada sampai pemimpin tentara Tutankhamun menempatkan juri untuk sidang korupsi, tapi lebih dari 200 tahun kemudian Ramses XI masih menghadapi masalah yang sama.