Berita Malang

Nasib Alun-Alun Hingga Antisipasi Kerumunan, ini Langkah Pemkot Malang Sambut Libur Nataru 2021

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengimbau masyarakat Kota Malang untuk tetap waspada terhadap kemungkinan melonjaknya penyebaran Covid-19.

Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/HAYU YUDHA PRABOWO
Sejumlah masyarakat saat melakukan aktifitas di dalam Alun-alun kota Malang, Selasa (23/2/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah daerah diharuskan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Hal ini sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Pusat, di mana pemberlakuan PPKM level 3 akan dilakukan sejak 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 nanti.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengimbau masyarakat Kota Malang untuk tetap waspada terhadap kemungkinan melonjaknya penyebaran Covid-19.

Dia mengharapkan masyarakat turut serta dalam menjaga kondusifitas Kota Malang selama masa tersebut. 

"Di tahun ini, dan ini perintah dari Presiden, tahun ini kita tahu seluruhnya di Indonesia diterapkan level 3," ucapnya.

Sutiaji juga meminta kepada masyarakat agar menahan diri untuk tidak berkerumun guna mencegah terjadinya lonjakan penyebaran Covid-19.

"Untuk tetap waspada, dengan cara kita bisa mengendalikan diri kita. Untuk tidak berkerumun, untuk tidak berhura-hura di awal tahun 2022 dan akhir 2021," ucapnya.

Guna mengantisipasi agar tidak terjadi kerumunan itu, Pemkot Malang melakukan sejumlah pembatasan di titik-titik tertentu.

Seperti pembatasan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan, hingga menutup Alun-Alun Kota Malang untuk sementara waktu.

"Tidak boleh ada perayaan tahun baru, misalnya kumpul-kumpul di alun-alun. Akan ada pembatasan. Alun-alun akan kami tutup. Ini untuk meghindari kerumunan orang, kita tidak ingin kecolongan seperti tahun 2020 kemarin yang berimbas fluktuatif di tahun 2021," terangnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak abai dan lalai dalam mematuhi protokol kesehatan.

Mengingat Kota Malang saat ini statusnya berada di PPKM Level 2.

Persiapan menghadapi nataru ini telat dilakukan bersama dengan Forkopimda Kota Malang

Dalam persiapannya nanti, Sutiaji menyampaikan, bahwa tidak semata terkonsentrasi pada mobilitas masyarakat guna mengendalikan penyebaran Covid-19. 

Tetapi juga menjaga kondusifitas saat perayaan Natal.

"Tetap kita tidak boleh abai dan lalai. Kuncinya adalah protokol kesehatan. Tetap pakai masker. Kami harap nanti seluruh komunitas yang hadir di sini itu menyampaikan ke umat maupun kelompoknya,"

"Maka, bagaimana menjaga saudara-saudara kita yang sedang merayakan natal. Saya yakinkan pada semua bahwa nanti tidak usah ada keraguan bahwa kami bisa dengan semua komunitas ini siap menjaga keberlangsungan ibadah saudara sekalian," terangnya.

Sejalan dengan itu, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, menyatakan pihaknya siap menjaga kondusifitas saat nataru nanti. 

Pihaknya akan menerjunkan sejumlah personel yang ditempatkan di berbagai tirik pos pengamanan. 

"Personel kita atur total 570 orang. gabungan TNI-Polri, dari Pemerintah Kota Malang, dan kami akan melibatkan komunitas yang ada di wilayah Malang Raya ini," ungkapnya.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mempertahankan kerja keras Pemkot Malang, Forkopimda, beserta elemen terkait lainnya dalam menekan penyebaran Covid-19 selama ini. 

 "Apa yg sudah dilakukan pemerintah, komunitas hingga relawan terhadap penanganan Covid di bulan Juni sampai sekarang, kita sudah berbangga hati. Apakah kerja keras ini akan terulang kembali kalau kita tak taat protokol kesehatan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved