Berita Surabaya
Wisata Kuliner Al Fresco Dining di Jalan Tunjungan Surabaya, Makin Lengkap dengan Suasana Ala Eropa
Wisata kuliner ala Eropa dengan konsep Al fresco dining melalui Tunjungan Romansa di Jalan Tunjungan Surabaya.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menghidupkan kembali Jalan Tunjungan melalui Tunjungan Romansa sejak November 2021 lalu.
Untuk semakin meningkatkan antusiasme pengunjung, Pemkot Surabaya melakukan uji coba konsep wisata kuliner ala Eropa di Jalan Tunjungan, dengan menggunakan konsep Al fresco dining.
"Saat ini sedang uji coba untuk Al fresco dining," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Antiek Sugiharti.
Istilah ini merujuk pada restauran yang memfasilitasi makan bersama di luar ruangan, terutama di udara terbuka.
Menurut Antiek, hal ini lumrah dilakukan di Eropa.
"Pemilik tenant bisa meletakkan kursinya di depan, misalnya seperti di Eropa. Jadi bisa bersantap makanan sambil menikmati udara malam," kata Antiek.
Baca juga: PPKM Level 3 Batal, Tempat Wisata di Surabaya Tetap Buka Saat Libur Nataru, Begini Aturan Teknisnya
Ia optimistis hal ini bisa semakin mendongkrak jumlah pengunjung di tempat ini.
Yang mana hingga saat ini, antusias pengunjung juga cukup besar.
Terlihat, dari angka pengunjung yang mencapai ribuan tiap harinya.
"Untuk hari biasa, 1.000 hingga 2.500 pengunjung. Sedangkan hari libur atau akhir pekan, mencapai 6.000 pengunjung," ucap dia.
Menurutnya, pengunjung biasanya menikmati waktu malam dengan berfoto atau berbincang di sejumlah tempat heritage di sepanjang jalan ini.
"Berdasarkan data kami, yang berkunjung ada di kisaran usia 15-40 tahun. Mereka mengambil momen untuk foto-foto, sambil bercengkrama," sambungnya.
Apalagi, juga ada sejumlah kelompok kesenian yang pentas di kawasan ini. Baik kelompok kesenian musik tradisional, musik akustik, hingga pelawak.
Diharapkan, peningkatan jumlah pengunjung ini sekaligus bisa meningkatkan pendapatan tenant restauran yang berada di sepanjang jalan ini. Juga, pelaku UMKM yang saat ini berjualan di beberapa spot kawasan ini.
"Yang datang kan bukan hanya berfoto. Ketika lelah, mereka juga makan dan wisata kuliner meskipun sekadar membeli minuman," katanya.
Sekalipun disambut antusias, sejumlah evaluasi tetap dilakukan secara berkala oleh pihaknya. Baik untuk pedagang maupun pengunjung.
"Misalnya, kalau dari evaluasi muncul banyak PKL (Pedagang Kaki Lima), maka kami akan lakukan penataan," katanya.
Termasuk juga soal penerapan protokol kesehatan.
"Kami harus bisa memastikan bahwa pengunjung bisa menjalankan protokol kesehatan yang baik. Misalnya, dengan menyiagakan sejumlah satgas hingga membatasi jumlah pengunjung," katanya. (bob)
Nestapa Pria di Surabaya Motor Peninggalan Almarhum Kakaknya Dicuri, CCTV Rekam Ciri Pelaku |
![]() |
---|
Empat Remaja Bobol Sekolah SD Usai Pesta Miras, Angkut 40 Tab dan Laptop Hingga Tabung Elpiji |
![]() |
---|
Waktu Perjalanan KA Makin Singkat Berkat Gapeka 2023, KAI Daop 8: Berlaku Mulai 1 Juni 2023 |
![]() |
---|
Kemensos Pesan Puluhan Motor Listrik Bikinan ITS, Inilah Kecanggihannya, Meluncur pada 2016 |
![]() |
---|
2 Maling Motor Satroni Rumah Warga Benowo Surabaya, Pria Ini Hendak Berangkat Salat Jumat |
![]() |
---|