Profil dan Biodata
Profil KH Yahya Cholil Staquf Maju di Muktamar NU, Gus Yahya Bakal Berhadapan dengan KH Said Aqil
Selain petahana KH Said Aqil Siradj, ada sosok yang juga maju di Muktamar NU, yakni KH Yahya Cholil Staquf dikenal dengan Gus Yahya
TRIBUNMADURA.COM - Simak profil KH Yahya Cholil Staquf, sosok yang dicalonkan menjadi Ketua Umum PBNU di Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).
Muktamar ke-34 NU dilangsungkan pada Rabu (22/12/2021).
Selain petahana KH Said Aqil Siradj, ada sosok yang juga maju di Muktamar NU, yakni KH Yahya Cholil Staquf.
KH Yahya Cholil Staquf biasa dikenal dengan Gus Yahya.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam mengungkapkan, saat ini ada sebanyak 16 PCNU yang mendukung Gus Yahya sebagai calon Ketua Umum PBNU.
Sebanyak 16 PCNU tersebut tersebar dari 27 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat.
Salah satu PCNU yang memberikan dukungannya kepada Gus Yahya adalah Cianjur.
Lantas, siapakah Gus Yahya ini?
Baca juga: Profil KH Said Aqil Siradj, Petahana Ketua Umum PBNU yang Dicalonkan Kembali di Muktamar ke-34 NU
Profil Gus Yahya
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Timur, 16 Februari 1966.
Gus Yahya merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang menjabat sebagai Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ayah Gus Yahya merupakan putra dari tokoh NU di Rembang dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.
Ibu dari Gus Yahya bernama Muchisnah.
Gus Yahya adalah anak pertama dari delapan saudara dan salah satu adiknya, Gus Yaqut Cholill Qoumas adalah tokoh muda NU, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor.
Selain itu, Gus Yahya juga merupakan keponakan dari tokoh besar NU dan budayawan, KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Riwayat Pendidikan dan Karier
Gus Yahya dididik dalam pendidikan yang formal dan spiritual atau pesantrenan dan pernah menjadi murud KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta, Indonesia.
Gus Yahya merupakan lulusan fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.
Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, dia pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.
Nama Gus Yahya mulai melejit ketika menjadi juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pada tahun 2014, Gus Yahya menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yang bernama Bayt Ar-Rahmah Li adDa'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.
Pada 2015, dia juga terpilih sebagai Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya semakin dikenal ketika terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2018, untuk menggantikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat pada 2017, KH. Hasyim Muzadi.
Selain dikenal sebagai tokoh organisasi keagaaman, Gus Yahya adalah pegiat ikhwal "rahmah" untuk penyelesaian konflik kemanuisaan dunia.
(Tribunnews.com/Latifah) (Tribunnewswiki.com/Haris Chaebar)