Sejarah

Modal Janji Manis, Bukannya Diobati Tapi Ratusan Orang Jadi Kelinci Percobaan, Jadi Sejarah Sadis

Penelitian tersebut dilakukan pada sekelompok orang dengan sekitar 600 orang Afrika-Amerika yang menderita sifilis.

Editor: Aqwamit Torik
Wikipedia.org
Tuskegee Syphilis Study 

TRIBUNMADURA.COM - Penelitian ini mungkin menjadi penelitian yang buruk dalam sejarah sains.

Penelitian itu disebut dengan eksperimen Tuskegee.

Eksperimen itu disebut yang paling melecehkan secara etis dalam sejarah Amerika Serikat.

 Judul lengkap penelitian yang dilakukan oleh Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat (USPHS) adalah ‘Penelitian Tuskegee tentang Sifilis yang Tidak Diobati pada Pria Negro’.

Penelitian tersebut dilakukan pada sekelompok orang dengan sekitar 600 orang Afrika-Amerika yang menderita sifilis.

Namun, yang tidak termasuk adalah pengobatan untuk sifilis, yang dibiarkan berkembang tanpa pengobatan pada subjek.

Baca juga: Keris Sakti dalam Sejarah yang Dianggap Gagal, Habisi Banyak Nyawa, Padahal Ritualnya Seperti ini

Ketika penelitian dimulai pada tahun 1932, tidak ada obat yang tersedia untuk orang yang menderita sifilis.

Penyakit yang sangat menular ini dimulai dengan gejala ringan, seperti pembengkakan di dekat selangkangan.

Dari situ, penyakit biasanya akan berkembang dengan cepat, menyebabkan kelelahan kronis, penurunan berat badan, dan rambut rontok, bahkan akhirnya kematian.

Untuk memahami penyakit ini dengan lebih baik, Institut Tuskegee dan USPHS memutuskan untuk melakukan penelitian di Kabupaten Macon, Georgia.

Untuk menarik peserta survei, mereka berjanji akan memberikan perawatan medis gratis kepada para peserta.

Di antara 600 laki-laki Afrika-Amerika yang direkrut, 399 pria menderita penyakit, sedangkan 201 sisanya bertindak sebagai kelompok kontrol penelitian.

Tujuan utama dari penelitian itu adalah untuk memahami riwayat penderita, dan untuk mengamati efek ketika penyakit tidak diobati.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan perkembangan lengkap penyakit dalam tubuh individu dan efeknya.

Namun subjek penelitian tidak menyadari fakta tersebut, da janji pengobatan itu hanyalah bohong belaka.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved