Berita Sampang
Pemulangan Mantan Penganut Syiah di Sampang Tak Mudah, Butuh Peran Pemprov hingga Pemerintah Pusat
Pemkab Sampang terus melakukan upaya pemulangan mantan penganut syiah kembali ke kampung halamannya.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemkab Sampang terus melakukan upaya pemulangan mantan penganut syiah kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Sampang, Madura.
Proses pemulangan sekaligus penyambutan yang sebelumnya ditargetkan pada Januari 2022 tersebut tidak semudah dibayangkan, meski konflik sosial yang terjadi sudah lama berakhir.
Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang, Pardi mengatakan, memang secara pernyataan proses penyambutan sebagian mantan penganut syiah yang rencananya dipulangkan pada kloter pertama pada Januari 2022 ini sudah siap.
Namun, pelaksanaannya, kata Pardi, masih pending, mengingat dalam proses penyambutan ini perlu keterlibatan Pemprov Jatim hingga pemerintah pusat.
“Nah, itu yang sedang dipersiapkan dari semua aspek,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (14/1/2021).
Saat disinggung tentang kendala proses pemulangan sekaligus penyambutan itu, pihaknya enggan berkomentar lantaran yang lebih memahami merupakan kepala daerah.
Yang jelas, dalam tahapan-tahapannya perlu pembahasan lebih serius dan matang agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
“Kalau rencana tetap jalan, namun kalau tahapan-tahapan masih harus dibahas lebih serius dan matang karena kita tidak ingin terjadi masalah di belakang hari,” terangnya.
Untuk diketahui, sebelumnya ada sekitar 25 KK yang akan dipulangkan tahap pertama dan sebagiannya sudah membangun rumah sebagai tempat tinggal bila sudah tiba di Kabupaten Sampang.
Adapun, warga yang sudah membangun rumah ada 4 KK di Desa Blu’uran dan dua Desa Kayanggayam ada 2 KK.
Sedangkan sisanya akan mendapatkan bantuan rumah layak huni yang saat ini masih diperjuangkan oleh pemerintah daerah.