Sejarah

Deretan Hewan ini Sangat Dihormati Bagi Orang di Zaman Mesir Kuno, Kematiannya Bahkan ‘Diratapi’

Deretan hewan ini sangat dihormati di zaman Mesir kuno, bahkan kematiannya diratapi dengan cara ini. Kisahnya terukir di berbagai artefak

Editor: Aqwamit Torik
AFP/Mohamed El-Shahed
Penampakan Sphinx dan piramid wujud peradaban Mesir kuno 

Kematian seekor kucing diratapi dengan cara yang sama seperti manusia dan keluarga pemilik kucing yang mati akan mencukur alis mereka sebagai tanda penghormatan.

Lebih jauh, pemilik anjing meratapi kehilangan mereka dengan mencukur seluruh tubuh mereka.

Kucing bukan satu-satunya hewan suci, kumbang scarab dianggap sama dihormatinya dengan kucing, demikian juga burung pemangsa seperti elang.

Bahkan beberapa spesies ikan dianggap keramat dan tidak boleh dimakan oleh firaun dan bangsawan karena alasan agama.

Ikan mas dan lele dimakan dalam jumlah tinggi tetapi terutama oleh kelas bawah.

Selain untuk tujuan spiritual, hewan dijinakkan juga untuk memudahkan kehidupan sehari-hari, terutama dalam industri, seperti pertanian dan irigasi yang dilakukan oleh peradaban Mesir kuno.

Maka, keledai dipelihara di peternakan sebagai hewan pekerja untuk menarik bajak dan menabur benih.

Baca juga: Terukir di Lukisan Kuno, Cara Orang Mesir Kuno Menghukum Penjahat, Hingga Pakai Cara di Luar Nalar

Sapi dipelihara untuk diambil daging dan susunya, yang merupakan bagian  utama perekonomian, yang dikenakan pajak atas kepemilikannya.

Hewan seperti kambing, domba, babi, dan bebek juga dimakan dan digunakan lemak, kulit dan wol, tetapi ayam tidak dipelihara sampai zaman Kerajaan Baru.

Monyet dipelihara oleh beberapa rumah tangga dan dilatih untuk mengambil atau mencuri barang-barang orang lain.

Pernah mencoba menjinakkan hyena, petani mesir pun mengetahui bahwa binatang buas itu tidak dapat dijinakkan seperti halnya anjing.

Penggunaan hewan pun bervariasi antar daerah, misalnya, lebah dipelihara di Mesir Hilir, dan serangga menjadi simbol dari bagian kerajaan ini.

Madu menjadi komoditas yang digunakan untuk makanan serta rias wajah dan obat-obatan, lalu lilin lebah digunakan untuk membantu mumifikasi dan sangat dicari.

Ketika seekor hewan dibunuh, maka orang Mesir memastikan bahwa hampir tidak ada yang terbuang dengan daging, susu, kulit, lemak, tanduk, dan bahkan kotoran yang semuanya memiliki tujuan.

Afrika Utara adalah rumah bagi banyak hewan liar serta yang dijinakkan oleh orang Mesir.

Sumber: Intisari
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved