Berita Lumajang
Batuk Berujung Cekcok, Kades dan Kadus di Lumajang Malah Beradu Carok, Warga Ungkap Kronologi
Keduanya melakukan aksi carok menggunakan senjata celurit di Perumnas Jatiroto, Lumajang, pada Kamis malam, (28/1).
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Aksi carok Kepala Desa (Kades) dan Kepala Dusun (Kadus) di Lumajang sulit dilerai oleh warga.
Hingga akhirnya keduanya mengalami sekarat.
Kejadian bermula dari batuk-batuk hingga meludah berujung cekcok.
Seakan tak terima, keduanya kemudian sepakat duel menggunakan celurit.
Kepala Desa (Kades) Sukosari Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Jawa Timur (Jatim), Iskak Aminudin terlibat duel dengan Kepala Dusun (Kadus) Jatiroto, Wawan.
Keduanya melakukan aksi carok menggunakan senjata celurit di Perumnas Jatiroto, Lumajang, pada Kamis malam, (28/1).
Baca juga: Pencuri Gasak Motor Yamaha Nmax yang Dikunci Stang, Pemilik Akui Daerah Tersebut Rawan
Keduanya sekarang dalam kondisi sekarat.
Kades Iskak mengalami luka di lengan kanannya.
Sedangkan Kasun Wawan pada bagian perut.
Untuk mengatasi luka-luka mereka saat ini dirawat di Rumah Sakit Jatiroto.
Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Utomo mengatakan, peristiwa berdarah ini bermula ketika Kades Iskak bertemu Kasun Wawan di sekitaran Perumnas Jatiroto.
Entah apa ihwal yang memulai, Kades Iskak batuk-batuk dan meludah ke arah Kasun Wawan.
Tingkah Kades Iskak membuta Kasun Wawan emosi.
Mereka berdua sempat saling terlibat adu mulut.
Cekcok itu kian panas.
Hingga akhirnya, keduanya bersepakat duel satu lawan satu menggunakan celurit.
"Mereka berdua sempat pulang ke rumah masing-masing dan mengambil sajam untuk digunakan carok," kata Fajar.
Menurut pengakuan warga ke polisi, perkelahian ini berlangsung sengit dan
sulit dilerai.
Keduanya bersikeras saling melukai dengan senjata tajam.
Sedangkan orang yang menyaksikan hanya bisa pasrah tidak dapat berbuat banyak.
Sampai saat ini polisi belum bisa memastikan konflik di balik pertengkaran ini.
Keduanya masih sulit dimintai keterangan.
Namun menurut keterangan dari para tetangga, keduanya memiliki hubungan kurang rukun.
"Besar dugaannya karena permasalahan dendam pekerjaan di urusan desa," ujarnya.
Usai kejadian ini polisi langsung melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak keluarga.
Langkah itu dimaksudkan guna mengantisipasi aksi balas dendam.