Berita Viral

VIRAL Sandal Siswi SMP Dipotong Guru, Keluarga Hidup Serba Kekurangan

Peristiwa pemotongan sandal siswi SMP 3 Sinaboi, Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau berinisial KL, oleh gurunya pada Kamis (13/12/2025) menjadi viral.

Editor: Taufiq Rochman
Via Tribun Pekanbaru
SANDAL DIPOTONG - Siswi SMP 3 Kelurahan Sinaboi, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) berinisial KL viral di media sosial akibat sandalnya dipotong oleh guru saat di sekolah. 

Ringkasan Berita:
  • Kasus viral pemotongan sandal siswi SMP di Rokan Hilir Riau. KL ditegur gurunya karena memakai sandal ke sekolah
  • KL berasal dari keluarga nelayan dan buruh kupas udang, tinggal di rumah panggung sederhana, dengan penghasilan orang tua yang tidak menentu
  • Meski rajin belajar, berprestasi, dan aktif mengaji, KL tidak pernah menerima bantuan sekolah sejak kelas 4 SD. PGRI Rohil kemudian memberikan bantuan sepatu sebagai bentuk kepedulian

TRIBUNMADURA.COM - Peristiwa pemotongan sandal siswi SMP 3 Sinaboi, Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau berinisial KL, oleh gurunya pada Kamis (13/12/2025) menjadi viral, namun juga mengungkap latar belakang ekonomi keluarganya yang memprihatinkan.

KL, yang merupakan anak nelayan dan buruh kupas udang, diketahui berasal dari keluarga tidak mampu dan terpaksa menggunakan sandal karena sepatunya rusak, apalagi di tengah cuaca hujan dan jalan yang becek.

Ketua PGRI Rohil, Muhaimin Sadri, membenarkan kejadian ini dan menyatakan pemotongan sandal itu adalah bentuk teguran agar tidak ditiru murid lain.

"Betul kejadiannya kemarin, dan sudah dimediasi tadi, anaknya juga sudah sekolah," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (14/11/2025).

"Sebenarnya guru kita mengasih teguran sama anak kita untuk pembelajaran, jangan sampai ada pembiaran dan anak lain mengikuti," ungkap Muhaimin.

Baca juga: Semangat Siswi Bangkalan Lestarikan Pesona Batik Tulis Gentongan, Masterpiece Perempuan Tanjung Bumi

Beri Bantuan

Meski demikian, PGRI menyayangkan tindakan tersebut dan telah memberikan bantuan sepatu kepada KL.

KL diketahui merupakan siswi yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Ayahnya, Ahmad Kurniawan bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya bernama Wati merupakan buruh pengupas kulit udang.

Meski dari keluarga tak mampu, selama duduk di bangku SMP, KL tak pernah mendapat bantuan dari sekolah.

Wati mengatakan, anaknya kerap mendapat ranking di sekolah. KL juga dikenal rajin mengaji.

Kepada ibunya, KL curhat iri melihat teman-temannya menerima bantuan, sedangkan dia tidak.

"Selama SMP ini anak saya tak pernah menerima bantuan apa-apa, waktu dulu ada bantuan tapi sampai Kelas 4 SD setelah itu stop, makanya dia iri nengok kawan-kawannya dapat," kata Wati kepada TribunPekanbaru.com, Jumat.

Sebagai seorang ibu, Wati terus menyemangati anaknya agar terus semangat bersekolah.

Wati menerangkan, KL memakai sandal ke sekolah karena sepatunya sudah rusak. Ditambah, cuaca sedang hujan dan jalan becek.

KL yang duduk di bangku kelas 9 SMP, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved