Berita Pamekasan

Aktivis GMNI Pamekasan Desak Mafia Pupuk Diberantas, Kapolres Janji Evaluasi Pengawasan Pupuk

Pihaknya  mengaku kecewa terhadap kinerja Polres Pamekasan yang dinilai lemah dalam pengawasan pupuk, sehingga kecolongan.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Unjuk rasa di Mapolres Pamekasan. Meski hujan, tak membuat mereka berhenti orasi. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan, ujuk rasa ke Polres Pamekasan. Mereka mendesak polres membongkar mafia kelangkaan pupuk, sekaligus mengungkap dalang penyelundupan pupuk subsidi Pamekasan ke Tuban dan Ponorogo, Senin (7/2/2022).

Dengan membentangkan sejumlah poster dan membawa peralatan sound sistem, mereka tertahan di selatan Mapolres Pamekasan. Saat itu sejumlah aparat kepolisian membuat pagar betis. Sementara arus lalu lintas di depan polres ditutup dan laju kendaraan bermotor dialihkan.

Koordinator lapangan, Taufiq dalam orasinya mengatakan, pihaknya  mengaku kecewa terhadap kinerja polres yang dinilai lemah dalam pengawasan pupuk, sehingga kecolongan. Lantaran pupuk subsidi untuk petani di Pamekasan, yang lolos ke luar Madura, jumlahnya bukan hanya 9 ton, melainkan sebanyak 20 ton.

Menurut Taufik, pihaknya mengamati persoalan pupuk di Pamekasan ini sudah berlangsung dua tahun. Terjadinya kelangkaan pupuk subsidi di Kota Gerbang Salam ini, lantaran terdapat mafia pupuk yang tidak diberantas dan tidak ditindak tegas. Ini semua adanya ulah sejumlah distributor dan kios pupuk yang diduga bermain-main, sehingga yang jadi korban dan merugi petani.

Dikatakan, pemerintah pusat sudah menggelontorkan pupuk subsidi dengan jumla besar dan lebih dari cukup. Hanya saja, dalam pendistribusian pupuk itu banyak terjadi penyimpangan, sehingga tidak sampai ke tangan petani yang membutuhkan.

“Seharusnya lolosnya pupuk bersubsidi untuk petani Pamekasan, tidak sampai ke Tuban dan Ponorogo. Paling tidak sebelum melewati Suramadu, aparat polres sudah bisa menangkap armada pengangkut truk bersubsidi yang akan dijual ke luar Madura, karena aparat di sini sudah dilengkapi piranti dan terdapat anggota yang sudah ditugaskan khusus untuk mengawasi pendistribusian pupuk subsidi,” ungkap Taufik.

Sebenarnya kata Taufik, yang saat itu dalam kondisi hujan, seandainya polres mau berdiskusi dan menerima masukan dari GMNI Pamekasan, penyelundupan pupuk bersubsidi ke Tuban dan ke Ponorogo, bisa diantisipasi dan dicegah sedini mungkin

Sebab pada November 2021 lalu, pihaknya dua kali kirim surat ke Polres Pamekasan  minta waktu untuk menyampaika kejanggalan pendisitribusian pupuk, khusunya di wilayah Kecamatan Waru dan Palengaan. Bahkan, surat yang diantarkan sendiri ke polres itu, sampai sekarang belum ada tanggapan, sehingga kali ini pihaknya terpaksa menyampaikan aspirasi lewat cara seperti ini.

“Kami tekankan, polres harus lebih turun ke bawah, memberantas mafia pupuk. Sebab banyak keresahan di kalangan petani, lantaran pupuk subsidi langka. Dan polres, sebagai anggota komisi pengawasan pupuk dan pestisida, lebih fokus dengan mengerahkan anggotanya menyelidiki pengalokasian pupuk yang tidak tepat sasaran,” ujar Taufiq.

Berselang tidak berapa lama, Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto, didampingi wakapolres dan kasatreskrim  menemui pengunjuk rasa. Kapolres mengucapkan terima kasih terhadap mereka yang menyampaikan aspirasi persolan pupuk di Pamekasan dengan damai dan sejuk.

Kapolres menyatakan, apa yang telah disampaikan dan masuk terhadap polres merupakan wujud dari GMNI dan polres bersinergi. Lantaran mereka juga melakukan pengawasan eksternal di luar pemkab mengenai persoalan pupuk di Pamekasan yang sudah dua tahun mengawal persoalan pupuk subsidi di Pamekasan.

Kapolres menyatakan, selama ini pihaknya sudah menempatkan anggotanya selaku tim pengawas di pemkab. Dan kapolres berjanji untuk mengevaluasi kembali mengenai anggotanya yang ditugaskan mengawasi pendistribusian pupuk subsidi di Pamekasan.

“Kami paham. Apa yang menjadi ungkapan teman-teman, semua ini akan kami jadikan koreksi dan perbaikan bagi kinerja kami. Dan kami berharap doa rekan-rekan, membantu memberikan masukan menyangkut hal yang tidak singkron terhadap distribusi pupuk subsidi di Pamekasan, membuat alurnya kemana-mana dan lolos ke luar Pamekasan. Sekali lagi, terima kasih,” papar Rogib Triyanto.(sin/muchsin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved