Ahli Ungkap Pentingnya PPKM saat Penularan Covid-19 Sedang Tinggi, Singgung soal Varian Baru Corona
Pentingnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Penulis: Ayu Mufidah | Editor: Mujib Anwar
Kedua, beberapa waktu yang lalu Direktur Jenderal WHO Dr Tedros secara jelas menyebutkan bahwa “more transmission of COVID-19 means more deaths".
"Kita dengan amat sedih mengetahui bahwa kemarin, 7 Februari 2022, ada 82 orang warga kita yang wafat akibat Covid-19," ungkap dia.
"Ini meningkat lebih dari 15 kali dalam sebulan, dari 7 Januari 2022, di mana kita bersedih karena 5 warga kita wafat ketika itu," kata prof Tjandra lagi.
Pengendalian penularan dalam masyarakat merupakan salah satu upaya penting untuk menekan kasus berat yang dapat menimbulkan kematian.
Ketiga, apabila penularan dalam masyakat sedang tinggi seperti saat ini, maka virus harus bereplikasi untuk terus memperbanyak diri dalam penularan ini.
Pada waktu virus bereplikasi maka dapat saja terjadi mutasi, dan kalau mutasi berkepanjangan maka ini dapat berpotensi menimbulkan varian baru.
"Jadi pengendalian penularan di masyarakat juga akan amat berperan untuk mencegah timbulnya lagi varian-varian baru di masa datang," pungkasnya.
Gejala Covid Omicron

Menurut WHO, gejala Covid Omicron masih belum diketahui jelas hingga saat ini.
Dikutip dari foxnews.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa ciri-ciri gejala dari varian Omicron adalah sebagai berikut:
a. demam atau kedinginan
b. batuk
c. sesak napas atau kesulitan bernapas
d. kelelahan
e. nyeri otot atau tubuh