Berita Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Pastikan, RSLT Jadi Tempat yang Nyaman Bagi Isoter, Hiburan Lengkap

Eri menjelaskan, fasilitas RS darurat dibuat dengan dukungan fasilitas yang membuat pasien nyaman. Mulai fasilitas kesehatan hingga hiburan lengkap

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Samsul Arifin
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau RS Darurat Lapangan Tembak (RSLT), Senin (7/2/2022). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau RS Darurat Lapangan Tembak (RSLT), Senin (7/2/2022).

RSLT ini menjadi salah satu tempat isolasi terpusat (Isoter) di Surabaya. 

Gubernur Khofifah hadir bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Nurchahyanto, Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto dan Kajati Jatim M Dhofir

Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya memastikan pihaknya siap menghadapi gelombang kenaikan Covid-19. Belajar dari pengalaman tahun lalu, salah satu antisipasinya dengan menyiapkan tempat isolasi terpusat. 

"Kami mengalami trauma di Bulan Juni hingga Agustus lalu. Tempat tidur di RS langka. Sehingga kami menyiapkan RS Darurat, termasuk RS Lapangan Tembak," katanya. 

Eri menjelaskan, fasilitas RS darurat dibuat dengan dukungan fasilitas yang membuat pasien nyaman. Mulai fasilitas kesehatan hingga hiburan lengkap di lokasi. 

Misalnya, UGD, tempat tidur, saluran oksigen, televisi, hingga kipas angin yang menjangkau seluruh ruangan. "Kami menyiapkan tempat yang senyaman mungkin bagi warga Surabaya yang terkonfirmasi positif," katanya. 

Meskipun demikian, tempat isoter hanya akan diperuntukkan bagi pasien dengan tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan. Sedangkan bagi pasien dengan gejala sedang atau bahkan berat akan dirujuk ke RSUD milik Pemkot ataupun Pemrov. 

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Surabaya Capai Ratusan, Eri Cahyadi Perketat Pengawasan Warga dari Luar Kota

Keberadaan RSLT ini menambah tempat isoter setelah adanya Hotel Asrama Haji (HAH). Masing-masing kapasitasnya, RSLT cukup menampung 200 bed sedangkan HAH mampu menampung 500 bed. 

Dengan berada di tempat isoter, warga akan lebih cepat mendapatkan penanganan. Selain itu juga mengantisipasi kluster, terutama di kelompok keluarga. 

"Kami meminta warga yang positif langsung masuk tempat isoter. Memang bisa isoman, tapi bayangkan kalau gara-gara kita, saudara kita ada yang kena. Makanya, lebih baik ngalah," katanya. 

Di tempat isoter, warga akan mendapatkan perawatan secara baik. Termasuk mendapatkan makanan, pengobatan, hingga swab. 

"Tingkat kesembuhan di isoter tinggi, bahkan rata-rata isoter hanya sekitar 3 hari. Kami siapkan juga swab PCR maupun antigen," katanya. 

Pun apabila warga tak ingin masuk ke sini, maka seharusnya menghindari potensi terkena Covid-19. "Gunakan masker, dan jaga jarak. Kami juga akan giatkan kegiatan 3T (tes, telusur, dan tindaklanjut)," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved