Pilpres 2024
Peluang Muhaimin Iskandar Didukung Nahdliyin pada Pilpres 2024, Hal Ini Dinilai Jadi Kunci Penting
Peluang terbuka Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar didukung kalangan Nahdliyin dalam Pilpres 2024.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menilai, peluang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar didukung kalangan Nahdliyin dalam Pilpres 2024 masih sangat terbuka.
Surokim Abdussalam menyebut, NU secara kelembagaan dan organisasi telah memastikan tidak akan memberikan dukungan kepada siapapun lantaran tidak ingin terseret kepentingan politik praktis.
Sejauh ini, figur yang punya peluang maju Pilpres 2024 mendatang dan punya afiliasi dengan nahdliyin di antaranya adalah Gus Muhaimin.
"Saya pikir ini juga momentum yang pas bagi PKB untuk meneguhkan pengabdian kepada warga NU grassroot kultural dengan lebih semangat lagi," kata Surokim, Jumat (18/2/2022).
Menurut Surokim, sebetulnya relasi PKB dengan PBNU secara struktural sudah klir sejak kembali ke khittah dan memang harus menjaga jarak.
Dalam konteks ini, Surokim menilai perlu bermain politik high context untuk jadi lebih elegan.

Sementara secara kultural, kata dia, PKB dengan Nahdliyin masih cukup kuat sebab ada pertalian relasi.
"Jadi PKB menurut saya tetap harus bisa bermain cantik, ta'dim dan tawadlu dalam bermain politik sebagai ciri khas politik warga NU," jelasnya.
Disisi lain, peneliti senior SSC itu mengungkapkan, warga Nahdliyin juga sudah dewasa terkait kontestasi kepemimpinan nasional. Sehingga, memang perlu cara yang khusus untuk merebut simpati nahdliyin.
Hal ini juga harus menjadi perhatian khusus kalangan PKB dan Gus Muhaimin untuk kontestasi Pilpres 2024.
"Sah sah saja Gus Muhaimin kian banyak turun ke bawah menguatkan basis grassrootnya karena bagaimanapun warga dan pemilih NU akan melihat ketulusan dan kesungguhan para politisi NU didalam membersamai mereka," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf kembali menegaskan, pihaknya secara kelembagaan tidak akan membuat sikap politik dukung mendukung pada Pilpres 2024.
Secara institusi, KH Yahya Cholil Staquf menyebut, PBNU berkomitmen tak akan terseret pada kepentingan politik praktis.
"(Dukungan) Atas nama lembaga tidak boleh. Kalau pribadi silakan, asalkan bertanggung jawab. Tapi, kalau atas nama lembaga tidak boleh," kata Gus Yahya kepada wartawan disela kegiatan di Surabaya, Kamis (17/2/2022).
Gus Yahya menegaskan untuk tahun politik 2024, PBNU secara lembaga tidak akan membuat sikap mendukung figur-figur tertentu.
Menurut Gus Yahya, hal itu bertujuan agar NU secara institusional tidak terlibat pada kepentingan politik praktis.
Jika ada pengurus PBNU yang berniat maju kontestasi, maka harus terlebih dahulu mundur dari jajaran kepengurusan.
"Supaya PBNU jangan sampai ada keterlibatan institusional," terangnya.