Berita Sampang
BPBD Sampang Sebut Kota Bahari tak Masuk Wilayah Hujan Es, Namun Waspadai Tingginya Ombak
Kepala Pelaksana BPBD Sampang Asroni mengatakan, bahwa memang sesuai pendataan dari BMKG Juanda, Kota Bahari tidak termasuk ke wilayah merah
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Belakangan hari ini cuaca ekstrem sering terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur, salah satunya fenomena hujan es disertai angin di Surabaya hingga sejumlah bangunan rusak.
Dengan kondisi tersebut menjadi atensi khusus bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Madura untuk menghimbau ke masyarakat agar waspada bila beraktivitas di luar rumah.
Kepala Pelaksana BPBD Sampang Asroni mengatakan, bahwa memang sesuai pendataan dari BMKG Juanda, Kota Bahari tidak termasuk ke wilayah merah, artinya tidak berpotensi terjadinya hujan es.
Namun berdasarkan prediksi dari BMKG sebelumnya, puncak hujan di musim ini terjadi mulai Januari sampai Maret 2022.
"Jadi di tengah puncak musim hujan juga berpotensi cuaca ektrem, seperti hujan deras di sertai angin kencang," ujarnya kepada TribunMadura.com, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: BPBD Imbau Masyarakat Waspada, Cuaca Ekstrim Hingga Hujan Es Mengintai di Langit Bangkalan
Tak hanya itu, cuaca ektrem juga rawan terjadi di wilayah perairan Kabupaten Sampang, sehingga bagi warga di pesisir utara maupun selatan Sampang diharapkan berhati-hati saat melaut.
"Cuaca ekstrem di laut ini di awali dengan mendung pekat, kemudian hujan dan tentunya akan berpengaruh pada tinggi ombak," terang Asroni.
Dengan kondisi ini, dirinya mengaku tengah menggencarkan upaya imbauan terhadap masyarakat, terutama warga di kepulauan Mandangin.
"Jadi lebih baik tidak melaut bila kondisi cuaca sudah ada tanda-tanda cuaca ektrem, cuaca memang tidak dapat diprediksi, tapi lebih baik kita waspada demi keselamatan diri," pungkasnya.