Berita Sumenep

Jelang Bulan Ramadhan, Harga Cabai dan Bawang Merah di Pasar Anom Baru Sumenep Mulai Merangkak Naik

Salah satu komoditas kebutuhan dapur yang harganya mulai naik di Pasar Anom Baru Sumenep itu diantaranya bawang merah

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Seorang pedagang cabai bernama Mamat saat ditemui wartawan TribunMadura.com di Pasar Anom Baru Sumenep, Kamis (7/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sebulan menjelang bulan suci Ramadhan 2022, harga sejumlah barang-barang kebutuhan dapur di Kabupaten Sumenep mulai naik.

Salah satu komoditas kebutuhan dapur yang harganya mulai naik di Pasar Anom Baru Sumenep itu diantaranya bawang merah.

Sudah hampir satu minggu harga bawang merah merangkak naik mencapai Rp. 32 ribu per kilo, sebelumnya Rp. 28 ribu per kilo.

Tak hanya bawang merah, cabai merah juga baik. Saat ini harga cabai merah kecil Rp. 65 ribu per kilo, kalau sebelumnya Rp. 45 ribu.

Sementara harga cabai merah besar, saat ini mencapai Rp. 50 ribu, kalau sebelumnya Rp. 25 ribu, lalu naik jadi Rp. 30 - Rp. 40 ribu dan sekarang ini Rp. 50 ribu.

"Sekitar satu mingguan yang naik, kats Sutarji, salah seorang pedagang di Pasar Anom Baru Sumenep, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Polres Sumenep Gelar Peringatan Isra Miraj, Wujudkan Keimanan & Kinerja Wujudkan Polri Presisi

Sedangkan untuk kebutuhan lainnya, seperti harga bawang putih. Menurut Sutarji, sebelumnya harga bawang putih masih di kisaran Rp 22 ribu per kilo dan sekarang naik menjadi Rp 23 ribu.

Kenaikan harga tersebut diduga akibat kurangnya pasokan kepada para pedagang.

"Tapi pastinya saya kurang tahu," katanya.

Sementara untuk harga minyak goreng, saat ini masih cukup tinggi.

Menurut para pedagang lainnya di pasar tersebut, minyak goreng yang harganya Rp14 ribu per liter sesuai ketentuan pemerintah ialah minyak goreng yang subsidi.

"Tapi barangnya kadang ada, kadang tidak ada kalau yang subsidi," kata salah satu pedagang di pasar tradisonal tersebut.

"Sebenarnya kalau menjelang Ramadhan itu tergantung, kalau stoknya banyak biasanya lumayan dan tidak terlalu mahal. Tapi kalau stoknya sedikit, bisa lebih mahal. Karena biasanya kalau Ramadhan itu harga-harga banyak naik, termasuk sayur juga," katanya.

Seeorang pembeli kebutuhan pokok di pasar itu, berharap pemerintah daerah dapat mengendalikan harga sebaik mungkin.

Sebab biasanya ketika bulan Ramadhan tiba, banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

"Harapan kami sebagai masyarakat kenaikan ini jangan sampai terus terjadi. Apalagi kan sudah menjalang bulan puasa, kemudian lebaran," kata Siti, salah satu pembeli kebutuhan dapur di pasar anom baru Sumenep.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved