Sudah Niat Puasa, Sopir ini Justru Meninggal Usai Santap Sahur, Teman Korban Sempat Dipamiti
Sopir truk meninggal mendadak di kabin truk usai santap sahur hendak puasa Ramadan, sempat pamit ke temannya namun ini akhirnya
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Sosok sopir truk meninggal di kabin truk usai makan sahur Ramadan.
Diketahui, sopir itu sedang menunggu antrean masuk PT.Darma Gemilang, di kawasan Ngoro Industri Park (NIP), Dusun Sukorejo, Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Diketahui, korban yang bernama Adhim (46) warga Dusun Wringinanom, Desa Lopang, Kembanghau, Kabupaten Lamongan tersebut meninggal secara mendadak.
Korban sempat berpamitan kepada temannya lalu makan sahur.
Kapolsek Ngoro, Kompol Subiyanto mengatakan dari keterangan saksi sesama sopir, Paejan asal Desa Dahanrejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik saat itu korban melaju beriringan dari pelabuhan Gresik PT. Darma Perkasa Gemilang (DPG).
"Korban mengemudikan truk AG 8520 UA tiba di kawasan industri Blok F PT. DPG sekitar pukul 24.00 WIB," jelasnya, Sabtu (9/4/2022).
Setelah itu, korban turun dari truk menunggu antrean masuk ke dalam pabrik.
Korban berpamitan dengan saksi istirahat ke dalam kabin truk usai santap sahur sekitar pukul 02.00 WIB.
Korban tidak merespons ketika saksi untuk laporan masuk ke pabrik sekitar pukul 06.30 WIB.
"Saksi membuka pintu truk dan melihat korban sudah dalam kondisi terbaring dan kaki dingin di kabin truk," ucap Subiyanto.
Subiyanto menjelaskan saksi berupaya membangunkan korban dan memanggil sekuriti melaporkan kejadian ini ke Polsek Ngoro.
Polisi bersama petugas medis Puskesmas Ngoro mendatangi lokasi untuk memeriksa kondisi korban.
"Korban dinyatakan meninggal oleh dokter dari Puskesmas Ngoro," terangnya.
Dia menyebut TIM INAFIS Polres Mojokerto melakukan identifikasi di lokasi kejadian dan menyatakan tidak ada tanda luka akibat kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.
"Jenazah korban dievakuasi dengan mobil ambulans ke RS. Bhayangkara Pusdik Watukosek Pasuruan," pungkasnya. (don/ Mohammad Romadoni)