Ramadan 2022
Bahayakah Anak-Anak Batuk Pilek Tetap Puasa Ramadan? Simak Penjelasan Dokter dan Cara Mengatasi
Tentu ini tantangan tersendiri bagi bunda dan ayah mendampingi si kecil berpuasa Ramadan saat kondisinya sedang batuk pilek.
Terlebih tindakan yang menyertai seperti jadinya kurang aktivitas di luar, lebih banyak di ruang yang sirkulasi udara tidak baik, dan kurang konsumsi makanan sehat bernutrisi dapat menjadi penyebab imunitas seseorang menjadi menurun.
Lantas, bagaimana mengatasinya? Apakah langsung diobati?
"Jika anak batuk pilek tentu bisa disertai dengan metode non-medikamentosa (tanpa obat) dahulu, minum yang cukup, perbaiki kelembaban ruangan, gunakan pembersih udara, irigasi hidung, dan mandi air hangat," sarannya.
Handoko menyarankan apabila gejala semakin berat,silahkan periksakan anak ke dokter spesialis anak Anda.
Saat bertemu dokter, sebelum mendapatkan resep atau obat dari dokter tentu baiknya mengingatkan kalau anak sedang puasa, sehingga dokter akan menyesuaikan obat yang dapat dikonsumsi sesuai jadwal puasa, untuk saat berbuka dan sahur, atau obat satu kali sehari.
"Sehingga anak dapat melanjutkan puasa dengan suka cita dan hati yang damai," katanya.
Waktu Tepat untuk Ajari Anak Berpuasa
Lantas, kapan waktu tepat untuk berpuasa?
Menurut dokter Handoko Lowis, ajari anak berpuasa saat si kecil sudah punya kemauan sendiri.
Tidak ada pemaksaan, biarkan anak memantapkan hatinya untuk menjalani puasa.
"Bisa diawali sejak usia 4 atau 5 tahun, ajari dengan bertahap. Jangan dipaksakan jika anak lapar," sarannya.
Bertahap puasa bisa dilakukan mulai 4 jam, lalu 6 jam, kemudian 12 hingga full dari sahur hingga berbuka puasa saat adzan maghrib.
Apakah boleh anak usia dini diajak berpuasa? Dokter Handoko mengingatkan jika usia dini memerlukan energi untuk perkembangan otaknya.
Ia mengingatkan pula pentingnya menjaga nutrisi anak saat berpuasa.
Dalam akun instagramnya Dokter Lowis Handoko memberikan gambaran tentang cadangan energi selama berpuasa.