Ramadan 2022
Makan Gorengan saat Berbuka Puasa memang Nikmat, Ini Catatan dari Ahli Gizi yang Harus Dihindari
Menurutnya gorengan perlu diperhatikan rentang waktu dan jumlah konsumsinya, Lantaran hal yang dibutuhkan tubuh saat berbuka puasa adalah minuman
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Masyarakat Indonesia telah terbiasa menjadikan gorengan sebagai menu andalan berbuka puasa ataupun takjil, karena rasanya yang renyah, gurih dan pembuatannya yang mudah.
Untuk itu, Ahli Gizi Universitas Airlangga, Lailatul Muniroh SKM Mkes mengingatkan cara mengkonsumsi gorengan yang aman dan sehat.
Menurutnya makanan tersebut perlu diperhatikan rentang waktu dan jumlah konsumsinya. Lantaran hal yang dibutuhkan tubuh saat berbuka puasa adalah minuman untuk menghidrasi dan karbohidrat sederhana untuk meningkatkan kadar glukosa tubuh.
“Gorengan dapat dikonsumsi setelahnya, dalam jumlah tidak berlebihan, cukup satu sampai dua saja, dan itupun tidak setiap hari,” tutur dosen gizi Unair ini.
Lebih lanjut, Lail menyarankan ada baiknya mengkonsumsi sayuran dan buah yang berserat tinggi. Agar dapat menghambat penyerapan lemak.
Baca juga: Inilah Bacaan Doa dan Zikir Sebelum Buka Puasa Ramadan, Segudang Keutamaan dan Amalkan Setiap Hari
Apalagi pada gorengan yang bertepung, sambungnya, karena tepung bersifat menyerap minyak. Artinya cenderung mengandung banyak lemak.
Di samping itu kebutuhan lemak pada tubuh lebih banyak dibandingkan protein. “Sekitar 20 sampai 30 persen dari total kalori kebutuhan kita berasal dari lemak,” ungkapnya.
Namun, yang dibutuhkan oleh tubuh adalah lemak yang baik. Misalnya yang berasal dari omega 3 dan omega 6. Lail pun menyebut beberapa contoh makanan yang mengandung lemak baik.
“Seperti halnya ikan salmon, tuna, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, telur, keju, dan yoghurt. Selama dikonsumsi sesuai kebutuhan, maka akan berdampak baik untuk kesehatan,” imbuhnya.
Selanjutnya, dosen yang hobi kuliner itu juga menegaskan jika terlalu sering mengkonsumsi gorengan dapat membahayakan kesehatan. Terlebih jika kualitas minyaknya sudah terpakai berulang kali sehingga warnanya coklat kehitaman.
Pada prosesnya pemakaian minyak yang berulang atau minyak jelantah. Lemaknya akan berubah menjadi lemak trans dari lemak jenuh. Proses tersebut mengubah struktur kimia lemak, sehingga lebih sulit dicerna.
“Minyak juga mengalami oksidasi dan membentuk radikal bebas yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus tipe 2, serta obesitas,” paparnya.
Mudik Menggunakan Mobil? Jangan Lupa Bawa Barang-barang Penting Ini, Terutama Kunci Ganti Ban |
![]() |
---|
Jangan Lupa Cek Kondisi Tekanan Ban dan Aki, agar Aman serta Nyaman saat Hendak Mudik Lebaran 2022, |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa di Sumenep dan Sekitarnya Senin 25 April, Lengkap disertai Jadwal Shalat 5 Waktu |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa di Pamekasan Senin 25 April 2022, Disertai dengan jadwal Shalat 5 Waktu |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa di Sampang dan Sekitarnya Senin 25 April, Lengkap dengan jadwal Shalat 5 Waktu |
![]() |
---|