Berita Entertainment

Apa itu DNA Pro? Kasus Robot Trading yang Seret Banyak Artis Mulai Igun, Rizky Billar Hingga Ello

Mulai dari Ivan Gunawan, Ello, Rizky Billar, DJ Una hingga Ahmad Dhani terjerat kasus DNA Pro. Akibatnya, sejumlah nama itu diperiksa oleh kepolisian.

Editor: Aqwamit Torik
Pexels/Burak Kebapci
Ilustrasi grafik - Apa itu DNA Pro? Robot trading yang kasusnya banyak menyeret nama artis 

TRIBUNMADURA.COM – Apa itu DNA Pro? Kasusnya menyeret banyak nama artis tanah air.

Mulai dari Ivan Gunawan, Ello, Rizky Billar, DJ Una hingga Ahmad Dhani terseret kasus itu.

Akibatnya, sejumlah nama itu diperiksa oleh kepolisian.

Pemeriksaan polisi terkait kasus DNA Pro ini dilakukan sejauh mana para artis terlibat.

Sebagai informasi, kerugian akibat investasi bodong DNA Pro ditaksir mencapai Rp 97 miliar.

Baca juga: Profil Fakarich Guru Indra Kenz Soal Binomo, Kini Jadi Tersangka, Terkuak Tarif Kelas Tradingnya

Lalu, seperti apa modus serta cara kerja robot trading DNA Pro?

DNA Pro merupakan sebuah platform yang menggunakan aplikasi robot trading yang dijual kepada para member DNA Pro.

Pada hakikatnya, robot trading berfungsi untuk meningkatkan profit atau keuntungan member, namun beberapa robot trading yang tidak terdaftar atau ilegal justru berjalan dengan sebaliknya. Hal inilah yang terjadi pada investasi bodong DNA Pro.


Skema ponzi: keuntungan didapat dari member baru

DNA Pro menerapkan sistem penjualan langung dengan skema piramida atau ponzi. Skema ponzi merupakan salah satu modus investasi bodong yang menawarkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat.

Saat ini skema ponzi menjadi naik daun lantaran kerap kali digunakan dalam modus penipuan yang menjanjikan keuntungan besar secara instan. Skema piramida dan skema ponzi pada dasarnya tidak jauh berbeda.

Sementara itu, skema piramida umumnya menggunakan barang atau sesuatu untuk diperdagangkan untuk menarik minat member. Namun, nilai barang tersebut tidak menjadi hal penting.

Pada member juga diwajibkan untuk merekrut anggota sebanyak – banyaknya dengan iming – iming bonus dalam jumlah besar.

Demikian juga dengan skema ponzi yang juga mewajibkan member merekrut anggota, hanya saja dalam sistem skema ponzi tidak ada produk yang dijual. Tapi para member diharuskan terus melakukan transaksi untuk meningkatkan keuntungan.

Baca juga: Sudah Rugi Ratusan Juta, Korban Binomo Malah Kecanduan Main Trading, Ternyata ini Alasannya

Baca juga: Cerita Korban Penipuan Binomo, Awal Tergiur Janji Manis Indra Kenz, Ujungnya Terjerat Utang Pinjol

Dengan kata lain, keuntungan yang diperoleh adalah berdasarkan jumlah transaksi yang dilakukan oleh member–member baru yang direkrut, atau bisa disebut dengan istilah gali lubang tutup lubang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved