Berita Sampang
Jaga Kelestarian Permainan Tradisional, Guru SD di Sampang Memasukkan Slodor ke Pelajaran Olah Raga
Maka dari itu dirinya sangat menyayangkan akan kondisi dilupakannya permainan tradisional seperti slodor ataupun bantengan
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Berkembangnya teknologi secara pesat membuat permainan tradisional jarang dimainkan.
Sebab, anak-anak jaman sekarang lebih tertarik bermain gadget lebih tepatnya game online.
Hal itu disampaikan oleh Ahmad Subairi, salah satu guru Sekolah Dasar (SD) Torjun 4 Kabupaten Sampang, Madura.
"Permainan tradisional termasuk kekayaan Indonesia yang didalamnya mengandung nilai moral yang tinggi," kata Pria yang juga sebagai penulis dengan karyanya buku berjudul Hikayat Mbah Bolong itu, Rabu (4/5/2022).
Maka dari itu dirinya sangat menyayangkan akan kondisi dilupakannya permainan tradisional seperti slodor ataupun bantengan.
Baca juga: Lahan Sawah di Sampang Ini Sengaja Dibiarkan, Masalah Pengairan jadi Sebab, Selalu Gagal Panen
Kumpulan Berita Lainnya seputar Sampang
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Sehingga, untuk mempertahankannya Ahmad Subairi memiliki inisiatif memasukkan permainan tradisional ke dalam mata pelajaran olahraga.
Akan tetapi sebelum hal itu direalisasikan, ia mengaku mendata serta menulis permainan Rakyat lebih sebagai persiapan.
"Jadi saat pelajaran olah raga saya bikin garis Slodor kemudian meminta anak didik saya untuk memainkannya dengan adanya pendampingan," terangnya.
Lebih lanjut, pesan moral yang terkandung dalam permainan tradisional dapat mengajarkan siswa untuk gotong royong.
"Termasuk dapat menghormati sesama teman dan bersosial lebih aktif," pungkasnya.